Nationalgeographic.co.id—Siapa sangka bahwa salah satu kunci dominasi dinosaurus di Bumi selama lebih dari 160 juta tahun tersembunyi dalam cara mereka berjalan?
Di tengah perubahan iklim dan kehancuran ekosistem yang mengguncang planet ini, kemampuan berjalan dinosaurus — baik dengan dua maupun empat kaki — ternyata menjadi penentu utama dalam evolusi mereka. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa strategi bergerak ini memberi mereka keunggulan besar untuk bertahan, berkembang, dan menguasai daratan.
Kajian Amy E. Shipley dan timnya itu berjudul “Locomotion and the early Mesozoic success of Archosauromorpha” yang terbit di jurnal Royal Society Open Science. Para peneliti mengungkap bahwa dinosaurus mampu mendominasi planet karena mereka mengisi ceruk-ceruk ekologi yang terbuka setelah serangkaian krisis lingkungan.
Keunggulan mereka terletak pada kemampuan adaptasi dalam berjalan — dimulai dengan berjalan di atas dua kaki, kemudian beberapa jenis beralih ke empat kaki. Adaptasi ini menjadi senjata penting menghadapi masa-masa perubahan iklim ekstrem.
Dilansir dari laman Live Science, dinosaurus berasal dari kelompok bernama Avemetatarsalia, yang berevolusi bersamaan dengan kelompok reptil lainnya yaitu Pseudosuchia, nenek moyang dari buaya modern. Kedua kelompok ini muncul selama periode Trias, tepat setelah peristiwa kepunahan massal di akhir Permian, sekitar 252 juta tahun lalu.
Untuk menelusuri evolusi cara berjalan ini, para peneliti menganalisis fosil tulang kaki dari 208 spesies, termasuk avemetatarsalia, pseudosuchia, dan kerabat dekat mereka. Temuan ini memberikan gambaran tentang bagaimana pola gerak hewan-hewan ini berubah dari waktu ke waktu.
Pada awal kemunculannya, pseudosuchia justru merupakan kelompok yang lebih beragam. Beberapa memang berjalan dengan dua kaki, namun mayoritas masih mempertahankan cara merayap.
Sementara itu, dinosaurus sejak awal sudah bipedal (berjalan dengan dua kaki) dan mampu berlari — berbeda dari leluhur mereka yang lamban. Kemampuan untuk bergerak cepat memberi mereka keunggulan dalam menghadapi lingkungan Trias yang semakin kering, terutama dalam hal menghindari predator dan menangkap mangsa.
“Ada tekanan besar dalam hal ketersediaan makanan. Entah bagaimana, dinosaurus yang sudah ada dalam jumlah kecil selama 20 juta tahun, akhirnya berkembang pesat sementara pseudosuchia tidak,” ujar penulis utama Amy Shipley, mahasiswa magister paleobiologi di University of Bristol, seperti dikutip dari laman Live Science.
“Kemungkinan besar dinosaurus awal memiliki kemampuan konservasi air yang baik, seperti banyak reptil dan burung modern saat ini. Namun, bukti kami menunjukkan bahwa kemampuan mereka yang lebih tinggi dalam berjalan dan berlari memainkan peran kunci.”
Baca Juga: Apakah Ayam Keturunan Dinosaurus? Ini Jawaban Ilmiah Profesor Genetik
Source | : | Live Science,Royal Society Open Science |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR