Para ilmuwan memperdebatkan spesies mana yang paling berat, tetapi keduanya kemungkinan memiliki berat setidaknya 70 ton (63,5 metrik ton). Namun, pada tahun 2021, para peneliti menemukan sisa-sisa spesies titanosauria baru yang belum dinamai di Argentina yang berpotensi lebih besar dari A. huinculensis dan P. mayorum.
Meskipun titanosauria adalah sauropoda terberat, mereka bukanlah yang terpanjang. Gelar itu kemungkinan besar dimiliki oleh spesies sauropoda tak teridentifikasi yang dijuluki "Supersaurus," yang panjangnya mencapai 128 kaki (39 meter).
Bentuk tulang kaki depan dan belakangnya menunjukkan bahwa G. morellensis adalah salah satu sauropoda paling primitif dalam subkelompok Somphospondyli, yang mencakup titanosauria serta beberapa sauropoda lain yang lebih memanjang seperti Brachiosaurus, tulis para peneliti.
Fosil-fosil dari kelompok Somphospondyli telah ditemukan di seluruh benua modern, namun asal usul pasti kelompok dinosaurus ini masih menjadi misteri. Penemuan somphospondyli primitif di Spanyol memberi petunjuk bahwa Eropa mungkin merupakan wilayah pertama yang mereka jelajahi, menurut dugaan para peneliti.
Meski begitu, dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menguatkan hipotesis tersebut. Tim peneliti juga meyakini bahwa situs Sant Antoni de la Vespa, bersama dengan lokasi-lokasi fosil lain di Semenanjung Iberia, berpotensi menjadi kunci penting dalam memahami lebih jauh evolusi sauropoda.
Pada tahun 2022, para ilmuwan juga mengumumkan penemuan sisa-sisa sauropoda raksasa yang belum teridentifikasi di Portugal. Fosil ini diperkirakan berusia sekitar 150 juta tahun dan dianggap sebagai kandidat fosil dinosaurus terbesar yang pernah ditemukan di Eropa.
Penemuan Garumbatitan morellensis menjadi bukti bahwa tanah Eropa masih menyimpan misteri prasejarah yang belum sepenuhnya terungkap. Di balik kerangka tua yang terkubur jutaan tahun, tersimpan cerita tentang bagaimana para raksasa pertama kali menjelajahi dunia.
Tak hanya memperkaya daftar dinosaurus yang pernah hidup, temuan ini juga menjadi kunci penting untuk memahami bagaimana kelompok sauropoda berevolusi dan menyebar sebelum akhirnya punah.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR