Nationalgeographic.co.id—Dinosaurus terdiri dari beragam bentuk dan berat. Ada yang berbadan besar, ada juga yang memiliki leher yang sangat panjang. Ketika mendengar tentang dinosaurus berleher panjang, Anda mungkin akan membayangkan bagaimana dinosaurus mengendalikan lehernya itu.
Dinosaurus sauropoda adalah kelompok yang mencakup Apatosaurus yang terkenal (sebelumnya dikenal sebagai Brontosaurus). Menurut studi, dinosaurus berleher panjang tidak dapat menjaga leher panjang mereka dalam posisi vertikal. Studi tersebut “Raising the sauropod neck: it costs more to get less” dipublikasikan dalam Royal Society Letters.
Dalam kondisi terbaik, dinosaurus perlu mengeluarkan hampir setengah energi mereka hanya untuk mengangkat leher mereka. Dalam kondisi terburuk, mereka akan pingsan setelah mengangkat kepala mereka pada sudut 90 derajat.
Studi ini menambah konsensus yang muncul bahwa sauropoda menahan lehernya— hingga 9 meter panjangnya—dalam posisi horizontal. Di masa mendatang, museum, film, dan buku mungkin mencerminkan perubahan dalam penggambaran tentang hewan prasejarah yang sangat besar ini.
Berdasarkan temuan ini, diyakini bahwa sauropoda menahan kepala mereka lebih seperti kuda alih-alih jerapah.
“Ada bukti kuat untuk ligamen kuat yang menopang leher secara horizontal tanpa mengeluarkan energi untuk hewan tersebut,” kata penulis studi Roger Seymour. “Seperti kuda, sauropoda menggunakan otot mereka untuk menarik leher ke bawah, bukan ke atas.”
“Tekanan darah minimal dapat dihitung secara tepat dari jarak vertikal di atas jantung,” jelasnya.
Pada Mamenchisaurus, misalnya, sisa-sisa kerangka menunjukkan kepalanya, jika hewan itu berdiri tegak, akan berada lebih dari 11 meter di atas jantungnya.
Agar kepalanya tetap tegak, sauropoda harus menghasilkan tekanan darah yang cukup tinggi. Maka, jantungnya harus lima kali lebih tebal dan 15 kali lebih berat daripada jantung hewan dengan tekanan darah rata-rata.
Jerapah modern menghadapi tantangan serupa, tetapi leher mereka “hanya” sekitar 2 meter panjangnya. “Meskipun demikian, tekanan darah jerapah sekitar dua kali lipat dari mamalia normal,” kata Seymour. “Jika mereka memiliki leher sepanjang 9 meter, jerapah akan mengalami masalah yang sama dengan sauropoda yang suka menjelajah jauh.”
Perhitungan Seymour tidak berhenti di situ. Menurutnya, laju kerja jantung sauropoda yang menegakkan lehernya vertikal akan menjadi 7,5 kali lebih tinggi daripada hewan modern.
Baca Juga: Fosil-Fosil Tertua Beri Petunjuk Tempat Kelahiran Dinosaurus Pertama
Hal ini, pada gilirannya, akan membutuhkan laju metabolisme yang tinggi. Sauropoda mengeluarkan 49 persen dari total kebutuhan energi mereka “hanya untuk mengedarkan darah.”
Sistem kardiovaskular yang sangat bertenaga, tetapi boros, seperti itu tidak pernah berevolusi pada sauropoda, kata Seymour.
“Mereka akan pingsan, seperti yang akan terjadi dalam waktu kurang dari 5 detik tanpa aliran darah ke otak,” katanya.
Jadi mengapa sauropoda memiliki leher yang begitu panjang?
Namun mengapa sauropoda memiliki leher yang begitu panjang, jika untuk menegakkannya saja mereka kewalahan? Octavio Mateus, seorang paleontolog di Universidade Nova da Lisboa, percaya alasannya adalah seleksi seksual. Dinosaurus berleher panjang mungkin menganggap sifat itu menarik pada calon pasangan. Dan leher yang lebih panjang berevolusi sebagai hasilnya
Seymour percaya leher panjang memiliki sejumlah fungsi.
“Seperti penyedot debu. Leher yang panjang memungkinkannya untuk mencari makan hingga ketinggian sekitar 6 meter tanpa menggerakkan sebagian besar tubuhnya,” katanya.
Seymour menambahkan bahwa sauropoda juga dapat menggunakan leher mereka untuk menjangkau tumbuhan air dari daratan. Atau bahkan untuk mencari makan di dasar laut sementara tubuh mereka mengapung.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | NBC |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR