Jika demikian, dinosaurus akan lebih mirip dengan komodo masa kini (yang terkadang menggerogoti tulang saat memakan daging mangsanya) daripada hewan yang secara rutin menghancurkan atau mengunyah tulang hingga remuk dan memakan sumsumnya, seperti hyena dan buaya.
Temuan baru ini juga menunjukkan bahwa dinosaurus predator mungkin lebih memperhatikan tulang dibanding yang selama ini kita kira. Drumheller dan rekan-rekannya menemukan bekas gigitan pada hampir 29 persen tulang dari Situs Mygatt-Moore Quarry. Proporsi ini jauh di atas rata-rata yang biasanya ditemukan di situs seperti ini.
Beberapa tulang berlubang kecil, sementara yang lain rusak parah akibat tusukan dan alur-alur yang dalam. Dalam beberapa kasus, tulang-tulang yang memiliki bekas gigitan (terutama yang berasal dari dinosaurus herbivora) berasal dari bagian tubuh yang biasanya dimakan oleh dinosaurus yang kelaparan, seperti paha atau organ dalam.
Namun, banyak tulang yang digerogoti itu milik dinosaurus karnivora, dan tulang-tulang itu cenderung berasal dari bagian tubuh yang tidak terduga seperti tulang belakang dan jari kaki, yang tidak banyak mengandung daging.
Drumheller mengatakan, "Predator itu malas dan biasanya akan mencari makanan yang paling mudah terlebih dahulu."
Bukti kanibalisme Allosaurus
Selama Periode Jurassic, Colorado bukanlah tempat yang mudah untuk mencari makan. Wilayah tersebut secara berkala dilanda kebakaran hutan besar dan kekeringan.
Selama musim kemarau, makanan mungkin sangat langka, sehingga predator besar seperti Allosaurus hanya menemukan sedikit dinosaurus pemakan tumbuhan untuk diburu. Untuk bertahan hidup, mereka mungkin mengandalkan bangkai yang telah dimakan hewan lain.
Kemungkinan lain adalah bahwa mengais bangkai merupakan bagian rutin dari gaya hidup dinosaurus-dinosaurus ini.
Berdasarkan ukuran dan jenis tanda yang tertinggal pada tulang, Drumheller dan timnya juga dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar tanda tersebut tampaknya dibuat oleh gigi Allosaurus yang bergerigi dan mirip pisau steak. Dalam beberapa kasus, yang sangat mengejutkan para peneliti, tulang yang rusak juga milik Allosaurus.
"Mereka mungkin predator oportunis yang akan memakan apa pun yang bisa mereka makan," kata Drumheller. "Mereka tidak terlalu pilih-pilih, jika itu adalah kerabat jauh, maka itu tidak masalah."
Baca Juga: Penemuan Fosil Archaeopteryx Membuktikan Dinosaurus Bisa Terbang
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR