Pulau-pulau memang sering kali menghasilkan spesies yang berukuran lebih kecil dari biasanya. Bahkan hingga saat ini, masih ada lemur kerdil di pulau utara Madagaskar dan rubah kerdil di Kepulauan Channel, California. Sekitar 10.000 tahun lalu, gajah dan kuda nil kerdil hidup di pulau-pulau di Mediterania.
Berdasarkan studi yang diterbitkan pada 2021 di jurnal Nature Ecology and Evolution, para peneliti menganalisis ribuan laporan perubahan ukuran tubuh dari lebih dari seribu spesies. Dalam kajian tersebut, mereka menemukan bahwa "aturan pulau" ini memang berlaku: hewan besar cenderung mengecil secara bertahap saat hidup terisolasi di pulau.
Ada beberapa hipotesis yang menjelaskan mengapa hewan mengecil di pulau. Salah satunya adalah tidak adanya predator besar memungkinkan hewan untuk tetap berukuran kecil, tulis antropolog evolusi Caitlin Schrein pada 2016 dalam majalah Sapiens.
Ekosistem pulau juga biasanya memiliki pilihan makanan yang terbatas, yang mungkin menyebabkan pertumbuhan tubuh terhambat. Dan jika tidak ada predator besar, maka hewan kecil tidak akan mudah tersingkir dari populasi.
Selama Kapur Akhir, dinosaurus Rhabdodontidae merupakan herbivora kecil hingga menengah yang paling umum di wilayah yang sekarang adalah Eropa. Dalam studi terbaru, para peneliti mencatat bahwa kerabat T. platycephalus juga ditemukan di wilayah yang sekarang adalah Prancis, yang pada masa itu merupakan pulau terpisah.
Saat gugusan pulau terbentuk dan permukaan laut berubah-ubah, jembatan darat di antara pulau bisa saja memungkinkan dinosaurus menyebar dan berevolusi secara terpisah.
Mereka bahkan mungkin menyebar antarpulau dengan berenang jarak pendek, kata Augustin. “Dinosaurus memiliki kaki dan ekor yang kuat. Sebagian besar spesies, terutama reptil, bisa berenang sejak lahir,” jelasnya.
Penemuan Transylvanosaurus platycephalus memperkuat pemahaman kita bahwa kehidupan di pulau bisa menghasilkan bentuk evolusi yang unik. Dari Transylvania yang legendaris, kita kembali diingatkan bahwa masa lalu bumi menyimpan cerita yang jauh lebih kaya dan kompleks dibandingkan yang selama ini kita bayangkan.
---
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Lastboy Tahara Sinaga |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR