Nationalgeographic.co.id—Jika Anda benar-benar ingin tahu seberapa cepat seekor dinosaurus dapat berlari, ada satu hal yang perlu Anda lakukan. Lupakan semua yang pernah Anda lihat di film dan di TV.
Kawanan gallimimus yang berlari kencang di Jurassic Park memang mengesankan. Begitu pula spinosaurus yang menakutkan di Jurassic World. Namun faktanya adalah kita hampir tidak tahu apa pun tentang kecepatan masing-masing dinosaurus. Kecuali yang dapat diekstrapolasi dari jejak kaki yang diawetkan atau disimpulkan dengan perbandingan dengan hewan modern. Tidak ada informasi tentang kecepatan dinosaurus sangat dapat diandalkan.
Apakah ada dinosaurus yang mampu melaju kencang?
Secara fisiologis, ada tiga kendala utama pada pergerakan dinosaurus: ukuran, metabolisme, dan bentuk tubuh. Ukuran memberikan beberapa petunjuk yang sangat jelas. Tidak ada cara fisik yang memungkinkan titanosaurus seberat 100 ton bergerak lebih cepat daripada mobil yang mencari tempat parkir.
Jerapah modern sedikit mengingatkan kita pada sauropoda, dan dapat bergerak cepat saat diprovokasi. Namun jerapah berukuran lebih kecil dari dinosaurus terbesar. Berat jerapah pun tidak mendekati satu ton. Sebaliknya, pemakan tumbuhan yang lebih ringan dapat berlari jauh lebih cepat daripada sepupunya yang lamban. Bayangkan ornithopod yang kurus, berkaki dua, dan seberat 23 kilogram.
Kecepatan dinosaurus juga dapat disimpulkan dari bentuk tubuh mereka. “Yaitu ukuran relatif lengan, kaki, dan belalai mereka,” tulis Bob Strauss di laman Thoughtco. Ankylosaurus memiliki kaki pendek dan gemuk. Kaki tersebut dipadukan dengan tubuhnya yang besar dan rendah. Hal itu menunjukkan bahwa reptil purba tersebut hanya mampu “berlari” secepat rata-rata manusia berjalan.
Di sisi lain, ada beberapa kontroversi mengenai apakah lengan pendek Tyrannosaurus Rex akan sangat membatasi kecepatan larinya. Misalnya, jika seekor T. rex tersandung saat mengejar mangsanya, ia mungkin terjatuh dan lehernya patah!
Terakhir, dan yang paling kontroversial, ada masalah apakah dinosaurus memiliki metabolisme endotermik (berdarah panas) atau ektotermik (berdarah dingin). Untuk berlari dengan kecepatan tinggi dalam waktu lama, seekor hewan harus menghasilkan pasokan energi metabolisme internal yang stabil. Dan biasanya memerlukan fisiologi berdarah panas.
Sebagian besar ahli paleontologi percaya bahwa sebagian besar dinosaurus pemakan daging bersifat endotermik. Dan bahwa varietas yang lebih kecil dan berbulu mungkin mampu melesat dengan kecepatan seperti macan tutul.
Jejak kaki dinosaurus bercerita tentang kecepatannya
Ahli paleontologi memiliki satu bukti forensik untuk menilai pergerakan dinosaurus. Bukti itu adalah jejak kaki yang diawetkan atau ichnofossils. Satu atau dua jejak kaki dapat memberi tahu kita banyak hal tentang dinosaurus tertentu. Termasuk jenisnya, tahap pertumbuhannya, dan posturnya (berkaki dua, berkaki empat, atau campuran keduanya).
Baca Juga: Bongkar Mitos Dinosaurus dan Kesalahpahaman yang Muncul akibat Film
Source | : | thought.co |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR