Ukuran fosil-fosil ini menunjukkan bahwa Austroposeidon magnificus yang telah dewasa berukuran sekitar 25 meter (82 kaki). Lapisan batupasir dan batulumpur tempat fosil ditemukan menunjukkan bahwa Austroposeidon magnificus hidup antara 84 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
7. Paralititan: Penguasa Rawa Bakau Mesir
Paralititan stromeri pertama kali dijelaskan pada tahun 2001 setelah penggalian sebelumnya di situs sekitar 300 km (sekitar 186 mil) barat daya Kairo, Mesir, mengungkap tulang paha (femur) raksasa sepanjang 1,69 meter (5,5 kaki), serta kumpulan tulang belikat, tulang kaki depan, gigi, dan tulang belakang yang terfragmentasi.
Penemuan tulang paha yang begitu besar memungkinkan banyak ahli paleontologi untuk menyatakan bahwa Paralititan menyaingi ukuran Argentinosaurus.
Perkiraan panjang dan berat titanosaurus ini bervariasi: panjangnya berkisar antara 25 hingga 30,5 meter (82 hingga 100 kaki), dan beratnya antara 60 hingga 75 metrik ton (sekitar 66 hingga 83 ton). Paralititan menjelajahi rawa-rawa bakau pada pertengahan Periode Kapur, sekitar 94 juta tahun yang lalu.
Baca Juga: Megalosaurus: Kisah Dinosaurus Pertama yang Mengubah Dunia Sains untuk Selamanya
8. Shingopana songwensis: Leher Lebar dari Tanzania
Shingopana songwensis, titanosaurus Tanzania, pertama kali dijelaskan pada Agustus 2017. Kumpulan fosil—terdiri dari tulang belakang, tulang rusuk, tulang dari salah satu kaki depannya, serta fragmen rahang bawah dan tulang pubis—ditemukan pada tahun 2002 di Formasi Galula dari Great Rift Valley Afrika, yang terletak di Tanzania barat daya.
Batuan tempat fosil ditemukan berusia antara 100 juta hingga 70 juta tahun yang lalu. "Shingopana" adalah kata Swahili yang berarti "leher lebar," mengacu pada tulang belakang leher titanosaurus yang membesar dan menginspirasi nama spesies ini.
Dengan panjang hanya 8 meter (sekitar 26 kaki) dan perkiraan berat 5 metrik ton (sekitar 5,5 ton), S. songwensis termasuk yang terkecil di antara para titanosaurus.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
KOMENTAR