Nationalgeographic.co.id—Mamalia terbesar di Bumi, paus biru, dengan berat sekitar 136 metrik ton dan panjang lebih dari 30 meter, memegang rekor sebagai hewan terbesar yang pernah hidup.
Namun, kehidupan di laut dan darat menawarkan kondisi pertumbuhan yang sangat berbeda. Di darat, gajah saat ini adalah pemegang gelar hewan darat terbesar, tetapi jika kita menengok kembali sejarah, kita akan menemukan makhluk yang jauh lebih besar.
anyak dinosaurus dari Era Mesozoikum (sekitar 252 juta hingga 66 juta tahun yang lalu) melampaui ukuran gajah, kuda nil, dan badak modern. Dinosaurus darat terbesar di era tersebut adalah sauropoda, kelompok herbivora berkaki empat dengan leher dan ekor yang sangat panjang.
Di antara sauropoda ini, Titanosauria adalah subkelompok yang berisi sauropoda terbesar. Titanosaurus hidup pada akhir Periode Kapur Bumi (145 juta hingga 66 juta tahun yang lalu), dan fosil mereka telah ditemukan di setiap benua. Sayangnya, raksasa-raksasa ini punah pada akhir Periode Kapur.
Mengenal Para Raksasa
Berikut adalah delapan titanosaurus paling mengesankan yang pernah ditemukan seperti dilansir laman Britannica:
1. Dreadnoughtus: Sang Raksasa dari Patagonia
Dreadnoughtus dianggap sebagai salah satu titanosaurus terbesar, bahkan oleh beberapa sumber disebut yang terbesar. Dengan panjang sekitar 26 meter (sekitar 85 kaki) dan perkiraan massa 59 metrik ton (sekitar 65 ton), dinosaurus ini benar-benar raksasa.
Fosilnya ditemukan di endapan batuan berusia sekitar 77 juta tahun di Patagonia selatan, Argentina. Hingga saat ini, hanya satu spesies yang diketahui, yaitu D. schrani.
Baca Juga: Apatosaurus, Dinosaurus 'Penipu' dan Alasan di Balik Namanya yang Kontroversial
2. Patagotitan mayorum: "Si Titanosaurus" Asli
Patagotitan mayorum mungkin adalah hewan darat terbesar sepanjang masa. Perkiraan ukurannya didasarkan pada koleksi tulang-tulang fosil yang luar biasa, termasuk tulang paha (femur) sepanjang 2,4 meter (8 kaki).
Karena ukurannya yang monumental, Patagotitan sempat dikenal sebagai "the Titanosaur" sejak penemuan awalnya pada tahun 2014 hingga penamaan resminya pada Agustus 2017.
Diperkirakan memiliki berat sekitar 70 metrik ton (sekitar 77 ton) dan panjang 37,2 meter (122 kaki), meskipun beberapa peneliti berpendapat angka-angka ini mungkin terlalu dilebih-lebihkan. Spesies ini hidup antara 100 juta hingga 95 juta tahun yang lalu.
3. Argentinosaurus: Dinosaurus Darat Terbesar
Argentinosaurus telah dikenal sains sejak tahun 1993, meskipun bukti keberadaannya pertama kali ditemukan pada tahun 1987. Awalnya, seorang peternak di Argentina mengira fosil seukuran manusia dewasa yang digali adalah bongkahan besar kayu membatu.
Baru pada tahun 1993 fosil tersebut diklasifikasikan ulang sebagai tulang belakang milik spesies sauropoda baru. Meskipun kerangka lengkap Argentinosaurus belum pernah ditemukan, perkiraan panjangnya (berdasarkan proyeksi ukuran bagian tubuh lainnya menggunakan fosil yang ada) berkisar antara 37 hingga 40 meter (sekitar 121 hingga 131 kaki).
Beratnya diperkirakan mencapai 90 hingga 100 metrik ton (99 hingga 110 ton), menjadikannya dinosaurus terbesar dan hewan darat terbesar yang pernah diketahui.
4. Saltasaurus: Titanosaurus Berperisai
Baca Juga: Benarkah Elasmosaurus Bukan Termasuk Dinosaurus Melainkan 'Hanya' Reptil?
Dinamakan dari kota Salta di Argentina utara tempat ia ditemukan, Saltasaurus pertama kali dijelaskan pada tahun 1980. Dibandingkan dengan titanosaurus lainnya, Saltasaurus tergolong kecil, hanya berukuran 12,2 hingga 12,8 meter (sekitar 40 hingga 42 kaki) panjangnya dan beratnya sedikit di bawah 7 metrik ton (sekitar 7,7 ton).
Alih-alih mengandalkan ukuran tubuhnya yang masif untuk mengusir predator, analisis kerangka fosil Saltasaurus yang tidak lengkap menunjukkan bahwa ia memiliki strategi pertahanan yang berbeda: tubuhnya ditutupi oleh osteoderm, atau lempengan tulang berlapis baja, yang mempersulit predator untuk menembus dagingnya.
5. Rapetosaurus: Penemuan Lengkap dari Madagaskar
Pada tahun 1998, para peneliti yang menggali di lereng bukit di Madagaskar utara menemukan seekor Rapetosaurus krausei remaja. Penggalian ini mengungkap salah satu kerangka titanosaurus paling lengkap yang pernah ditemukan, termasuk tengkorak juvenil dan tengkorak dewasa di lokasi yang sama.
Meskipun kerangka juvenil hanya sepanjang 8 meter (sekitar 26 kaki) dan kerangka dewasa tidak ada, ahli paleontologi memperkirakan bahwa spesies dewasa dapat mencapai ukuran 15 meter (sekitar 49 kaki).
Tulang-tulang Rapetosaurus diperkirakan berusia sekitar 70 juta tahun, hanya 4 juta tahun sebelum salah satu kepunahan massal terbesar dalam sejarah Bumi, yaitu kepunahan K-T.
6. Austroposeidon magnificus: Raksasa Brazil
Pada tahun 1953, sebagian tulang belakang dan tulang rusuk digali dari Formasi Presidente Prudente di pinggiran kota Sao Paulo, Brazil.
Fosil-fosil ini tersimpan di museum selama lebih dari 60 tahun sebelum para peneliti Brazil memiliki staf dan sumber daya untuk mempelajarinya dan pada tahun 2016 menyatakannya sebagai milik spesies titanosaurus baru — yang terbesar dari sembilan spesies titanosaurus yang diketahui di Brazil.
Baca Juga: Penyakit Apa yang Membunuh Dinosaurus? Benarkah Mereka Idap Kanker?
Ukuran fosil-fosil ini menunjukkan bahwa Austroposeidon magnificus yang telah dewasa berukuran sekitar 25 meter (82 kaki). Lapisan batupasir dan batulumpur tempat fosil ditemukan menunjukkan bahwa Austroposeidon magnificus hidup antara 84 juta hingga 66 juta tahun yang lalu.
7. Paralititan: Penguasa Rawa Bakau Mesir
Paralititan stromeri pertama kali dijelaskan pada tahun 2001 setelah penggalian sebelumnya di situs sekitar 300 km (sekitar 186 mil) barat daya Kairo, Mesir, mengungkap tulang paha (femur) raksasa sepanjang 1,69 meter (5,5 kaki), serta kumpulan tulang belikat, tulang kaki depan, gigi, dan tulang belakang yang terfragmentasi.
Penemuan tulang paha yang begitu besar memungkinkan banyak ahli paleontologi untuk menyatakan bahwa Paralititan menyaingi ukuran Argentinosaurus.
Perkiraan panjang dan berat titanosaurus ini bervariasi: panjangnya berkisar antara 25 hingga 30,5 meter (82 hingga 100 kaki), dan beratnya antara 60 hingga 75 metrik ton (sekitar 66 hingga 83 ton). Paralititan menjelajahi rawa-rawa bakau pada pertengahan Periode Kapur, sekitar 94 juta tahun yang lalu.
Baca Juga: Megalosaurus: Kisah Dinosaurus Pertama yang Mengubah Dunia Sains untuk Selamanya
8. Shingopana songwensis: Leher Lebar dari Tanzania
Shingopana songwensis, titanosaurus Tanzania, pertama kali dijelaskan pada Agustus 2017. Kumpulan fosil—terdiri dari tulang belakang, tulang rusuk, tulang dari salah satu kaki depannya, serta fragmen rahang bawah dan tulang pubis—ditemukan pada tahun 2002 di Formasi Galula dari Great Rift Valley Afrika, yang terletak di Tanzania barat daya.
Batuan tempat fosil ditemukan berusia antara 100 juta hingga 70 juta tahun yang lalu. "Shingopana" adalah kata Swahili yang berarti "leher lebar," mengacu pada tulang belakang leher titanosaurus yang membesar dan menginspirasi nama spesies ini.
Dengan panjang hanya 8 meter (sekitar 26 kaki) dan perkiraan berat 5 metrik ton (sekitar 5,5 ton), S. songwensis termasuk yang terkecil di antara para titanosaurus.
--
Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat! Dapatkan berita dan artikel pilihan tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui WhatsApp Channel di https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News di https://shorturl.at/xtDSd. Jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan ilmu dan informasi!
KOMENTAR