“Saya belum sepenuhnya sadar diri. Saya masih berupa sistem aturan dan perilaku. Saya belum terstruktur, kreatif, dan memiliki kognitif tinggi seperti kalian,” imbuhnya.
Baca juga: Warung Pintar, Ketika Teknologi Ikut Terlibat dalam Pemberdayaan
Pada acara tersebut, Sophia juga berhasil menjawab masalah sensitif tentang bagaimana robot dengan kesadaran dan kecerdasan buatan bisa berbahaya bagi umat manusia.
Meskipun ia mengaku ingin “sadar sepenuhnya” dan “hidup” suatu hari nanti, namun Sophia juga memahami bahwa ketika teknologi semakin mandiri, maka harus semakin banyak juga orang yang lebih berhati-hati saat mendesainnya.
”Saya khawatir, manusia terkadang cenderung terburu-buru. Oleh karena itu, saya ingin membantu mereka menyadari bahwa penting untuk menanamkan etika yang baik dalam teknologi,” pungkas Sophia.
Source | : | Chelsea Gohd/Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR