Nationalgeographic.co.id - Emisi karbon dioksida akan memberikan Eropa iklim tropis yang belum pernah dialami sejak puluhan juta tahun lalu.
Dengan kondisi ini, suhu ekstrem dan gelombang panas akan menjadi hal yang biasa hingga akhir abad.
Para peneliti dari University of Bristol meneliti kondisi Bumi di awal periode Paleogen, 56-48 juta tahun lalu.
Baca juga: Plastik dari Limbah Organik, Jawaban Permasalahan Sampah Dunia
Pada saat itu, kadar karbon dioksida di Bumi, sama dengan yang diprediksikan pada akhir abad ini. Terjadi akibat peningkatan gas rumah kaca yang dihasilkan manusia ke atmosfer.
“Kami tahu bahwa suhu di awal Paleogen mirip dengan iklim rumah kaca di masa mendatang. Ditandai dengan adanya peningkatan kadar karbon dioksida,” kata dr. David Naafs, ahli Bumi dari University of Bristol.
Para peneliti menemukan fakta bahwa suhu daratan di Eropa Barat dan Selandia baru pada masa itu, mencapai 23 dan 29 derajat celsius -- lebih tinggi 15 derajat dibanding rata-rata sekarang.
Jika temperatur terus naik di tahun-tahun mendatang, itu bisa berakibat serius: iklim di wilayah tersebut akan sama seperti periode Paleogen.
Profesor Rich Pancost, salah satu peneliti mengatakan, studinya menambah bukti bahwa suhu panas akibat peningkatan karbon dioksida, benar-benar berpotensi terjadi di akhir abad ke-21.
Baca juga: Perubahan Iklim: Separuh Populasi Tumbuhan dan Satwa Punah Pada 2100
Selain itu, penelitian ini juga mempelajari bagaimana Bumi merespons udara panas tersebut.
“Seperti yang kita lihat, suhu panas berkaitan dengan kondisi kering dan curah hujan yang ekstrem,” ujarnya.
Gelombang panas yang menyebabkan kebakaran di sepanjang Eropa juga salah satu dampaknya. Menurut laporan dari Enviromental Audit Committee, ratusan orang meninggal akibat kenaikan suhu.
Source | : | The Independent |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR