Baca juga: Emisi Karbon Membuat Iklim Bumi Kembali Seperti 50 Juta Tahun Lalu
Karena proses terbentuknya, awan cirrocumulus jenis ini kemudian dapat menjadi indikator adanya aliran udara hangat yang naik dan mengalir keluar dari badai di kejauhan.
7. Mammatus
Awan Mammatus berbentuk bulat dan menggantung di langit. Nama mereka berasal dari bahasa Latin, mamma, yang berarti "payudara".
Pada dasarnya, mammatus adalah awan terbalik yang terbentuk dari kantong udara dingin dan lembab yang tenggelam. Awan "payudara" ini dapat terbentuk berjajar sejauh ratusan mil.
8. Virga
Virga sebenarnya tidak termasuk dalam klasifikasi awan, namun sebuah "fitur tambahan". Virga terbentuk ketika hujan atau salju mulai turun namun dengan segera menguap atau tersublim.
Virga terlihat seperti awan dengan "buntut halus" yang menjuntai. Awan Virga juga dapat tebentuk dalam jumlah yang banyak. Ketika terbentuk dalam kelompok, langit seakan sedang dipenuhi oleh ubur-ubur.
Baca juga: Ilmuwan Gunakan Beras Untuk Mencegah HIV, Bagaimana Caranya?
Virga yang berarti "poros" atau "cabang", sering terlihat dengan berbagai macam awan. Ketika muncul bersama awan suram seperti Nimbostratus, mereka memberikan kesan awan yang melesat dari tanah.
Karena proses terbentuknya, virga sering terlihat di daerah gurun, di mana curah hujan cepat menguap di udara hangat dan kering di lapisan bawah awan.
9. Lubang Fallstreak
Sama seperti Virga, Lubang Fallstreat tidak termasuk dalam klasifikasi awan. Meski begitu, Lubang Fallstreak terjadi pada lapisan awan cirrocumulus atau altocumulus, dengan tetesan air yang jauh lebih dingin dari titik beku air.
Meskipun suhu awan terbilang sangat dingin, namun tetesan ini tetap berbentuk cair karena kurangnya "benih" partikel es untuk tumbuh. Tanpa benih partikel ini, air ataupun embun harus mencapai suhu -40° C untuk dapat membenku.
Lantas bagaiaman lubang ini dapat terbentuk?
Ketika sebuah pesawat melewati lapisan awan ini, udara yang dilewati di sekitar sayap atau mesin jet akan mengembang dan mendingin, membuat tetesan di sekitarnya secara spontan membeku. Setelah kristal kecil pertama terbentuk, tetesan di sekitarnya pun tertular membeku, dan akhirnya jatuh.
Baca juga: Manusia Telah Mencari Bigfoot Selama 60 Tahun, Ini Awal Mulanya
Turunnya kristal es itu kemudian meninggalkan lubang bulat di lapisan awan. Lubang kecil yang terbentuk kemudian akan dengan cepat mengembang membentuk lubang dengan ukuran yang sangat besar. Pada beberapa kasus, Lubang Fallstreak dapat melebar sejauh 50 km hanya dalam satu jam.
Seperti awan lenticular, bentuk lubang ini sering dikira sebagai UFO. Bagi sebagian orang lainnya, lubang ini sering diartikan sebagai pertanda akan datangnya sebuah bencana—walau tidak terbukti secara ilmiah.
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR