Nationalgeographic.co.id - Tabir surya kini sedang menjadi perdebatan sengit. Ilmuwan menemukan adanya dampak negatif beberapa tabir surya terhadap biota laut. Perdebatan tersebut justru meningkat ketika suhu naik dan konsumen lebih memilih untuk mengolesi lebih banyak tabir surya untuk melindungi diri mereka sendiri.
Gubernur Hawaii, David Ige, pada bulan Juli resmi menandatangani undang-undang mengenai larangan penjualan tabir surya yang mengandung oxybenzone atau octinoxate, dua bahan kimia yang diketahui dapat merusak terumbu karang.
Di sisi lain, produsen tabir surya berusaha melayangkan protes terhadap undang-undang tersebut. Oxybenzone dan octinoxate merupakan komposisi umum pembuatan tabir surya. Sehingga, dengan diberlakukannya undang-undang tersebut justru akan merugikan produsen.
Baca Juga: Siapa Sangka, Simpanse Juga Bisa Bermain Batu-Gunting-Kertas
Ilmuwan Craig Downs menjelaskan bahwa oxybenzone dan octinoxate dapat membuat terumbu karang lebih rentan terhadap efek perubahan iklim. Bahan kimia tersebut dapat mengurangi daya tahan terumbu karang. Sehingga, terumbu karang menjadi lemah untuk melawan ancaman lingkungan, termasuk perubahan iklim.
Selain itu, peneliti menemukan kedua bahan kimia tersebut dapat mempercepat proses pemutihan terumbu karang — suatu proses di mana karang berubah menjadi putih setelah mengeluarkan ganggang simbiotik yang hidup di jaringan mereka.
Pada penelitian lainnya, Oxybenzone dan octinoxate yang larut ke dalam perairan laut diketahui akan menghasilkan hidrogen peroksida bila dikombinasikan dengan sinar matahari.
Hidrogen peroksida kemudian bertindak sebagai agen pengoksidasi yang akan menghambat pertumbuhan mikroorganisme kecil yang disebut fitoplankton. Meskipun kecil, fitoplankton berfungsi sebagai dasar dari rantai makanan bagi hewan laut.
Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Drone Berbentuk Burung Untuk Mengawasi Warganya
Sedangkan dari pihak oposisi, mereka berpendapat bahwa efek oxybenzone dan octinoxate terhadap terumbu karang terlalu dibesar-besarkan. Bahkan, pernyataan mengenai bahan kimia tersebut dianggap tidak bertanggung jawab. Bagi mereka, perubahan iklim menjadi pemegang kendali penuh atas kerusakan terumbu karang.
"Ada banyak sekali bukti bahwa perubahan iklim menyebabkan pemutihan karang, untuk keluar dan membuat pernyataan bahwa karang mati karena oxybenzone kami merasa hal tersebut tidak bertanggung jawab,” kata Jay Sirois, direktur Consumer Healthcare Products Association.
Sirois juga menegaskan bahwa pelarangan tabir surya dapat memicu masalah kesehatan masyarakat.
“Mengingat apa yang tersedia saat ini, bahan aktif yang dapat digunakan untuk membuat tabir surya sangat terbatas, namun dapat memberikan perlindungan spektrum yang luas,” kata Sirois.
Source | : | Scientific American |
Penulis | : | Mar'atus Syarifah |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR