Nationalgeographic.co.id – Pada 2015 lalu, trio pemburu harta karun yang dilengkapi dengan alat pendeteksi logam, menemukan sekumpulan koin perak peninggalan Romawi dari 2.000 tahun lalu. Penemuan ini menjadi bukti adanya pos Romawi yang menunggu untuk digali di situs Yorkshire, Inggris.
Ke-18 koin, yang kira-kira digunakan pada pemerintahan kaisar Vespasianus ini, memang menjadi pembuka jalan bagi arkeolog untuk menemukan peninggalan lainnya.
Sejak 2015, selain koran perak, mereka berhasil menemukan ratusan fragmen tembikar, bros kecil, dan beberapa situs pemakaman anak.
Baca juga: Batu Kuno Berisi Pesan Tentang Kekeringan Muncul di Sungai Eropa
“Ada mangkuk dan guci kuno yang dulu digunakan untuk mengangkut minyak zaitun dan anggur dari Mediterania. Banyak tembikar yang sangat bagus,” kata Chris Casswell, pemimpin penggalian.
Penggalian tersebut juga mengungkap fondasi parit, lubang-lubang pos penjagaan, dan sisa-sisa dinding batu yang sudah usang – menunjukkan permukiman yang permanen.
Casswell mengatakan, meskipun bukti permukiman Romawi telah banyak ditemukan di Inggris, namun belum ada yang setua ini.
Peninggalan-peninggalan tersebut tidak akan ditemukan tanpa peran para pemburu harta karun yang menyusuri situs dengan detektor logam.
“Saat menemukan koin-koin, kami tahu itu adalah timbunan ke sesuatu yang lebih besar,” kata Paul King, salah satu pemburu harta karun.
Baca juga: Homo Sapiens Mengalahkan Neanderthal Saat Perubahan Iklim Terjadi
Bersama dengan kedua rekannya, Robert Hamer dan Robin Siddle, Paul kemudian melaporkannya kepada petugas museum yang memuji tindakan mereka karena mengenyampingkan kepentingan pribadi demi sejarah.
Meski tidak bisa memiliki koin-koin tersebut, namun Paul mengatakan, kegiatan berburu harta karun sangat menyenangkan karena berusaha meghubungkan masa lalu dengan masa sekarang.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Source | : | The Telegraph,New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR