Tahap kedua dapat dimanifestasikan dalam berbagai gejala – seperti demam, radang tenggorok, dan nafsu makan menurun -- yang membuatnya rentan terhadap kesalahan diagnosis karena mirip penyakit lain.
Tahap ketiga sering disebut sebagai tahap laten, di mana penyakit ini tidak menunjukkan gejala fisik, namun bisa dideteksi di cairan tubuh dengan sebuah tes.
Tahap keempat atau tersier, memicu salah satu jenis peradangan yaitu granuloma, serta menyerang sistem saraf pusat dan jantung.
Baca juga: Baca Juga : Apa Saja Penyebab Mata Berkedut dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Anehnya, sifilis okular bisa berkembang dari tahap mana pun, dan melibatkan hampir seluruh struktur di mata. Pasien akan merasakan perubahan pada penglihatannya, seperti rabun hingga kebutaan permanen.
Namun, kabar baiknya, infeksi ringan pada mata bisa disembukan dengan dosis penicillin atau antibiotik lainnya. Terutama jika kondisi tersebut diketahui dengan cepat.
“Hal penting yang harus kami lakukan adalah membuat garis waktu diagnosis sifilis okular. Dengan begitu, kami dapat mengetahui batas waktunya sebelum pasien kehilangan penglihatannya,” kata Justine Smith, ahli mata dari Flinders University.
Studi tersebut dipublikasikan pada jurnal Scientific Reports.
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR