Nationalgeographic.co.id – Ketika tanaman terluka, mereka akan mengirimkan sinyal yang menyebar ke daun lainnya, menyalakan alarm dan mengaktifkan mekanisme pertahanan di area yang belum rusak.
Belum lama ini , para peneliti mampu menangkap respons tersebut dalam sebuah video. Menunjukkan bahwa tanaman juga memiliki “kecerdasan”.
“Adanya video ini menunjukkan bahwa tanaman sangat cerdas. Mereka melakukan hal yang benar di waktu yang tepat. Jenis makhluk hidup ini menangkap semua informasi di sekitarnya, untuk kemudian memprosesnya, meski tidak memiliki otak,” papar Simon Gilroy, yang menjalankan laboratorium botani di University of Wisconsin-Madison.
Baca Juga : Rencana Ilmuwan Ciptakan Alat Penurun Hujan di Gurun Sahara
Untuk melihat bagaimana tanaman berkomunikasi secara internal, para ilmuwan dari laboratorium Gilroy, secara genetik memodifikasi tanaman dengan protein flouoresens hijau dari ubur-ubur.
Protein berpendar ini dapat dihubungkan dengan beberapa senyawa spesifik sehingga peneliti dapat melihat bagaimana tumbuhan bereaksi terhadap stimulusnya.
Saat serangan terjadi – seperti ketika ulat menggigit daun – tanaman akan melepaskan asam amino bernama glutamat. Secara bertahap, itu akan mengaktifkan kalsium di seluruh tubuh tanaman, yang memicu mekanisme pertahanan sehingga membantu menangkal kerusakan lebih lanjut.
Beberapa tanaman juga merilis senyawa yang mudah menguap untuk mengusir serangga atau menarik hewan lain yang memangsa penyerangnya.
Tanaman kapas misalnya, ketika diserang oleh ngengat, akan mengeluarkan senyawa yang menarik perhatian tawon. Dengan begitu, ia bisa selamat karena ngengat akan dimangsa tawon.
Dalam studi ini, tim Gilroy mengombinasikan protein flouoresens dengan protein lain yang mengikat kalsium. Hasilnya menunjukkan bahwa tanaman mutan tersebut mengeluarkan cahaya ketika kadar kalsium meningkat.
Source | : | Nick Lunn/National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR