Menurut Luis Amaral, profesor teknik kimia dan biologi di Northwestern University McCormick School of Engineering, tipe kepribadian terbaru ini tidaklah statis karena manusia bisa berkembang. Contohnya, laki-laki remaja cenderung memiliki kepribadian egois sementara ketika lebih dewasa bisa menjadi panutan.
“Faset-faset tertentu bisa mengalami perubahan. Saat seseorang tumbuh dewasa, kepribadiannya juga berkembang. Karakteristiknya bisa pindah ke arah yang diinginkan,” paparnya.
“Anda tidak boleh berpikir bahwa salah satu kepribadian lebih baik dari yang lainnya. Jika memiliki pikiran terbuka, Anda akan memahami kelebihan dan kekurangan dari keempatnya,” imbuh Amaral.
Megathrust Bisa Meledak Kapan Saja, Tas Ini Bisa Jadi Penentu Hidup dan Mati Anda
Source | : | today.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR