4. Jauhkan Kaki Anda
Ketika duduk di depan patung Buddha, pastikan kaki tidak mengarah kepada patung Buddha. Jangan mengarahkan kaki seakan-akan menunjuk patung Buddha, karena hal tersebut dipandang sebagai perilaku yang tidak sopan.
5. Kontak Fisik dengan Biksu
Perempuan tidak diperbolehkan menyentuh biksu maupun jubahnya. Apabila wisatawan wanita ingin menyerahkan sesuatu ke biksu, serahkan terlebih dulu ke seorang pria agar kemudian pria tersebut bisa memberikannya kepada biksu.
Selain menyerahkan kepada pria, pilihan lain bisa dilakukan dengan menaruh barang tersebut terlebih dahulu agar dapat diambil oleh sang biksu.
6. Etika Memotret
Selain itu, penggunaan lampu kilat sangat tidak disarankan. Kejutan cahaya yang dihasilkan dapat mengganggu umat maupun pemuka agama yang sedang beribadah dalam ruang yang tidak terang.
Baca Juga : Sekolah Tari Tradisional Cirebon dan Upaya Pelestarian Budaya
7. Hormati Rupang Buddha
Selain itu, ketika berjalan, berjalanlah memutari benda-benda suci searah jarum jam, jangan membelakangi apalagi melangkahi. Saat hendak meninggalkan benda suci tersebut, mundurlah tanpa membelakangi hingga jarak yang lumayan jauh, kemudian berdiri dan berjalan seperti biasa.
Selain etika yang di atas, ada pula etika lain yang perlu dilakukan :
- Lepaskan topi dan kacamata hitam.
- Matikan telepon genggam atau ubah ke mode "silent".
- Jangan berbicara dengan suara keras atau bahkan berteriak.
- Jangan merokok atau makan saat berjalan-jalan di dalam kuil.
Source | : | TAT News |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR