Nationalgeographic.co.id – Tanggal 31 Oktober diperingati sebagai Hari Halloween. Pada hari tersebut, orang-orang biasanya mengenakan kostum menyeramkan sambil melakukan trick or treat, berpesta di tengah api unggun, atau di ruangan penuh dengan dekorasi labu kuning. Bagaimana sebenarnya sejarah dan fakta tentang Halloween?
Malam Samhain
Halloween diperkirakan mulai muncul sejak 2000 tahun lalu.
Pada 1 November, bangsa Celtic akan merayakan tahun baru mereka yang disebut Samhain. Di malam sebelum Samhain – yang sekarang dikenal dengan nama Halloween – roh-roh dipercaya akan melintasi Bumi ketika mereka melakukan perjalanan ke akhirat. Baik peri, iblis, maupun makhluk halus lainnya diyakini akan menuju ke akhirat di malam tersebut.
Baca Juga : Sepotong Sejarah Cokelat: Berasal dari Ekuador Sejak 5.300 Tahun Lalu
Tradisi memakai kostum
Selain mengorbankan hewan untuk para dewa dan berkumpul di sekitar api unggun saat Halloween, bangsa Celtic biasanya mengenakan kostum – terbuat dari kulit hewan – untuk membuat bingung para roh. Menurut American Folkfore Centre, cara ini mungkin dilakukan untuk menghindari agar mereka tidak kerasukan.
Trick or treat
Pada awal praktik trick or treat, bangsa Celtic yang telah mengenakan kostum akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk bertukar makanan atau minuman. Aktivitas tersebut menyimbolkan proses persembahan yang biasa dilakukan untuk makhluk gaib.
Baca Juga : Mengenang Tragedi Penyanderaan Ratusan Pengunjung Teater Dubrovka
Halloween muncul di Amerika
Imigran Eropa kemudian membawa Halloween dan perayaannya ke Amerika Serikat pada 1800-an. Kala itu, jumlah imigran Irlandia-Amerika meningkat pesat.
Anoka, Minnesota, mungkin menjadi rumah bagi perayaan Halloween tertua di AS. Bermula pada 1920, kota ini mulai menyelenggarakan parade dan pesta api unggun.
Legenda hantu Halloween
Beberapa cerita hantu saat Halloween tidak pernah mati – meskipun hanya ada sedikit substansi di balik ketakutan yang ditimbulkan. Salah satunya adalah kisah tentang pemuja setan yang mengharuskan kita mengorbankan kucing hitam saat Halloween. Permen yang dicemari dengan racun, jarum, atau silet juga menjadi ‘pelengkap’ Hallowen lain.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR