Nationalgeographic.co.id - Ponsel Anda jauh lebih kuat dari komputer NASA yang membawa Neil Armstrong dan Buzz Aldrin ke bulan pada tahun 1969, tetapi ponsel Anda juga menyerap banyak energi. Dalam komputasi, penggunaan energi sering dianggap sebagai masalah kedua setelah kecepatan dan penyimpanan, tetapi dengan kemajuan teknologi, hal tersebut menumbuhkan kekhawatiran soal dampaknya terhadap lingkungan.
Ketika perusahaan cryptocurrency Hut 8 membuka proyek pertambangan bitcoin terbesar di Kanada di luar Medicine Hat, Alta, Kanada, aktivis lingkungan memberi peringatan. Pabrik di sana mengonsumsi 10 kali lebih banyak listrik, sebagian besar diproduksi oleh pembangkit listrik berbahan bakar gas alam, daripada fasilitas lain di kota.
Secara global, emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor informasi, komunikasi, dan teknologi (TIK) diperkirakan mencapai setara dengan 1,4 gigaton (miliar metrik ton) karbon dioksida setiap tahun pada tahun 2020. Jumlah itu sekitar 2,7% dari GRK global dan sekitar dua kali produksi gas rumah kaca tahunan Kanada.
Baca Juga : Mengapa Tiket Pesawat Anda Bisa Lebih Mahal dari Penumpang Sebelah?
Dengan merancang prosesor komputer hemat energi, kita dapat mengurangi konsumsi energi, dan kita bisa mengurangi emisi gas rumah kaca di tempat-tempat dimana listrik diproduksi menggunakan bahan bakar fosil. Sebagai seorang insinyur komputer yang fokus dalam arsitektur komputer dan aritmatika, saya dan rekan-rekan saya yakin bahwa ini dapat dicapai tanpa mengurangi kinerja komputer atau kenyamanan pengguna.
Koneksi yang kuat
Internet of Things (IoT)–yang terdiri dari perangkat yang terhubung dengan internet yang tertanam pada objek sehari-hari–sudah memberikan dampak ekonomi dan sosial yang positif, mengubah masyarakat kita, lingkungan dan rantai pasokan makanan kita menjadi lebih baik.
Perangkat-perangkat ini memonitor dan mengurangi polusi udara, meningkatkan konservasi air dan menjamin pasokan makan dunia. Mereka juga membuat rumah dan bisnis kita lebih efisien, mengendalikan termostat, penerangan, pemanas air, lemari es, dan mesin cuci.
Jumlah perangkat yang terhubung dengan Internet akan mencapai 11 miliar–tidak termasuk komputer dan telepon–pada tahun 2018. IoT akan menghasilkan data yang besar yang membutuhkan komputasi tingkat tinggi.
Membuat sistem komputasi yang lebih hemat energi akan menghemat uang dan mengurangi penggunaan energi. Hal ini juga akan memungkinkan baterai yang diperlukan oleh sistem menjadi lebih kecil atau berjalan lebih lama. Selain itu, perhitungan bisa berjalan lebih cepat, sehingga sistem komputasi tidak menghasilkan panas begitu banyak.
Baca Juga : Terbangun Sebelum Alarm Berbunyi? Bukan Mistis, Ini Penjelasannya
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR