Nationalgeographic.co.id - Sekitar sepuluh juta tahun lalu, sekelompok keluarga monyet meninggalkan daratan Amerika Selatan dan kemudian berlayar ke Jamaika. Setibanya di Jamaika, kehidupan monyet kuno tersebut berubah cukup drastis, mereka menjadi mirip seperti kungkang yang malas.
Selama beberapa generasi, kakinya berevolusi menjadi lebih lambat saat memanjat pohon tropis. Lalu gigi molar atau gerahamnya tumbuh lebih besar sehingga gigi yang lain menjadi lebih kecil. Sekelompok primata tersebut lebih banyak menghabiskan sisa hari di pohon sehingga lebih mirip seperti kungkang yang malas dibandingkan dengan monyet.
Baca Juga : Sampah Plastik Semakin Banyak, Singkong Bisa Menjadi Solusinya
Monyet kungkang Jamaika yang aneh tersebut lebih dikenal sebagai Xenothrix mcgregori. Mereka sangat nyata dan sudah punah sejak sekitar 900 tahun yang lalu.
Tidak ada yang membantah jika kelompok primata tersebut adalah yang paling aneh yang pernah hidup di belahan dunia Barat. Namun, yang masih menjadi teka-teki adalah siapa yang membawa mereka sampai ke Jamaika dan siapa leluhur mereka yang sebenarnya.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences, Senin (12/11/2018), menawarkan bukti pertama bahwa nenek moyang X. mcgregori asal Jamaika mungkin adalah penjelajah asli dari Amerika Selatan.
Studi terbaru yang dilakukan oleh tim zoologi internasional dari AS tersebut telah menganalisis sampel DNA dari dua tulang kaki X. mcgregori yang hidup sekitar 1.500 tahun yang lalu.
Dengan bantuan Museum Sejarah Alam di Laboratorium DNA Kuno London, para ahli memetakan genom X. mcgregori dan membandingkannya dengan jenis primata Karibia dan monyet lain yang masih hidup di daratan Amerika Selatan.
Seperti dilansir dari Kompas.com, analisis tersebut mengungkapkan bahwa kerabat terdekat X. mcgregori adalah subfamili primata Amerika Selatan yang dijuluki dengan nama monyet titi atau Callicebinae. Monyet titi sendiri merupakan sekelompok monyet kecil penghuni pohon yang aktif dan lincah, mereka menghuni banyak hutan di Amerika Selatan.
"DNA purba menunjukkan bahwa monyet kungkang Jamaika sebenarnya adalah monyet titi dengan beberapa fitur morfologi tak biasa. Ia bukan merupakan monyet baru yang sepenuhnya berbeda," ucap Ross MacPhee seorang rekan penulis studi dari American Museum of Natural History Department of Mammalogy.
"Evolusi dapat bertindak dengan cara tak terduga di lingkungan pulau, misalnya menghasilkan gajah miniatur, burung raksasa, dan tak terkecuali primata mirip kungkang," tambahnya.
Dalam laporannya, para ahli menduga monyet titi dan X. mcgregori mengalami evolusi sekitar 11 juta tahun yang lalu.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | Kompas.com,Live Science |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR