Nationalgeographic.co.id - Apa yang akan Anda jawab bila seseorang bertanya mengapa telur berbentuk oval dengan tumpul meruncing pada ujungnya? Anda mungkin akan bingung dalam menjawabnya.
Kebingungan ini pun sempat dialami oleh Aristoteles. Dalam usahanya untuk menemukan jawaban ini, Aristoteles pun berasumsi bahwa jenis kelamin lah yang menentukan bentuknya. Jika anak di dalam telur berkelamin betina, maka ujung telur akan lebih tajam.
Namun sayangnya asumsi ini belum sempat ia buktikan. Filsuf yang juga murid dari Plato ini terlebih dahulu meninggal.
Baca Juga : Arkeolog Temukan Patung Dewa yang Dipuja dengan Menguliti Manusia
Berbagai teori pun sempat mengemuka terkait bentuk telur; Bentuk ini adalah bentuk yang paling ideal bagi cengkeraman jari sang induk, jika terguling maka telur tidak akan lari terlalu jaih dari sarangnya, dan memudahkan sang induk ketika berusaha mengeluarkan telur.
Tim peneliti gabungan dari tujuh universitas internasional, termasuk Princeton University, Nanyang Technology University, dan University of Haifa pun melakukan sebuah penelitian.
Pertanyaan yang menggelitik sang filsuf pun menemukan titik terang. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science mengungkapkan alasannya setelah menganalisis 49.175 foto telur yang mencakup 1.400 spesies burung.
Para peneliti ini kemudian mengamati morfologi telur dan memilahnya dalam dua variabel: tingkat asimetri dan bentuk oval dari telur.
Setelah membagi menjadi dua kelompok, mereka kemudian membandingkannya dengan pohon keluarga unggas, perilaku induk ketika mengerami, makanan, dan kemampuan terbangnya. Karakteristik spesial inilah yang membantu peneliti dalam membuat "peta telur".
Baca Juga : Mencari Alien di Bulan Jupiter, NASA Berencana Kirim Robot Nuklir
"Kami menemukan bahwa kemampuan terbang bisa memengaruhi bentuk telur. Burung yang punya kemampuan terbang baik cenderung menghasilkan bentuk asimetris atau elips," ungkap Mary Caswell Stoddard, peneliti dari Universitas Princeton seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (4/1/2019).
Lebih dalam, para peneliti mengungkapkan bahwa perbedaan membran menentukan bentuk telur. Artinya, hanya sedikit penyesuaian yang dibutuhkan seekor burung untuk mengembangkan seluruh morfologi telur.
Para peneliti tidak berhenti pada faktor pembentuk telur, tetapi juga bagaimana perjalanan perubahan bentuk telur pada masa transisi dinosaurus menuju burung.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR