Nationalgeographic.co.id - Jika melihat ke arah kanan konstelasi Triangulum Utara, Anda akan menemukan noda samar di langit malam. Itu adalah Galaksi Triangulum yang berjarak tiga juta tahun cahaya dari Bumi–salah satu objek paling jauh yang sulit dilihat dengan mata telanjang.
Namun, mata teleskop luar angkasa Hubble tidak terbatas seperti manusia. Ia berhasil menangkap gambar mendetail dari galaksi Triangulum yang merupakan tetangga kita.
Seberapa rinci kah gambarnya? Teleskop Hubble mengambil 54 gambar terpisah yang kemudian digabung menjadi satu–totalnya mencapai 665 juta piksel dengan ukuran 1,67 GB.
Baca Juga : Peringati 50 Tahun Pendaratan di Bulan, Misi Luar Angkasa Terbesar Dilakukan Pada 2019
Foto tersebut menunjukkan wilayah seluas 19.400 tahun cahaya dengan 10-15 juta bintang individu. Ini hanyalah sepertiga dari ukuran galaksi Triangulum secara keseluruhan yang membentang hingga 60 ribu tahun cahaya.
Meski begitu, gambar yang diambil teleskop Hubble memperlihatkan jantung galaksi, struktur dalam di lengan spiralnya.
Galaksi Triangulum–yang juga dikenal dengan nama Messier 33 atau NGC 598–merupakan galaksi ketiga terbesar dalam Grup Lokal. Ia seperti 'adik perempuan' dari Galaksi Andromeda (yang membentang 200 ribu tahun cahaya) dan Galaksi Bima Sakti (100 ribu tahun cahaya).
Karena ia lebih kecil, maka galaksi Triangulum juga memiliki lebih sedikit bintang–sekitar 40 miliar. Lebih sedikit dari Andromeda yang memiliki 1 triliun dan Bima Sakti dengan 200-400 miliar bintang.
Namun, kekurangan tersebut membuat Triangulum lebih besar. Galaksi ini dipenuhi dengan debu dan gas yang menempa bintang-bintang baru dengan kekuatan luar biasa.
"Kesan pertama saya saat melihat gambar dari teleskop Hubble adalah: wow. Benar-benar banyak formasi bintang," kata Julianne Delcanton, astronom dari University of Washington.
"Intensitas formasi bintangnya sepuluh kali lebih tinggi dibanding pada wilayah yang disurvei di galaksi Andromeda," imbuhnya.
Baca Juga : Mencari Alien di Bulan Jupiter, NASA Berencana Kirim Robot Nuklir
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR