KRL Mania, sebuah komunitas pengguna setia kereta rel listrik (KRL), menilai fenomena perebutan kursi di KRL sudah tak sehat. Komunitas ini menganggap, kedatangan kereta yang tepat waktu menjadi solusinya.
"Bangku kereta sekarang itu udah 'didewakan'," kata Nurcahyo, Koordinator KRL Mania, Kamis (17/4).
Menurut Nurcahyo, banyaknya penumpang yang berebut untuk mendapatkan tempat duduk di KRL menjadi fenomena yang tak asing lagi. Hal ini dirasa wajar olehnya karena kereta yang jumlahnya terbatas dengan penumpang yang kerap membeludak sering tak seimbang. Oleh karena itu, tempat duduk di kereta selalu diincar.
Nurcahyo mengatakan, penting bagi PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengatur jadwal kereta agar dapat datang tepat waktu. Sebab, jadwal kedatangan dan keberangkatan satu kereta akan memberikan efek langsung pada kereta lain sehingga, bila satu kereta tersendat, kereta lain akan mogok pula.
Molornya kedatangan dan keberangkatan kereta, kata dia, menjadi hal yang paling sering dikeluhkan para pengguna kereta kepada komunitas KRL Mania. Keluhan ini biasanya disampaikan melalui akun Twitter ataupun aplikasi BBM yang terhubung dengan para pengguna KRL se-Jabodetabek.
Dari banyak keluhan ini, KRL Mania berharap PT KAI dapat meningkatkan pelayanannya untuk membuat jadwal kereta lebih baik sehingga penumpang yang hendak menggunakan kereta tak membeludak sehingga jadi tak nyaman.
Dia mengatakan, penambahan jumlah gerbong yang telah dilakukan memang sudah bagus. Namun, lebih baik lagi, PT KAI mengadakan survei pelanggan agar kebijakan yang ditetapkan tepat sesuai keinginan pengguna jasa kereta.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR