Pada hari Kamis, NASA mengatakan bahwa esawat ruang angkasa, Kepler “Earth’s bigger, older cousin”: pertama kalinya ditemukan sebuah planet yang ukurannya hampir menyamai bumi ditemukan di kawasan yang memiliki zona bintang yang mirip dengan kita.
Meskipun NASA tidak bisa mengatakan dengan pasti aakah planet itu berbatu seperti planet kita atau memiliki air.
“Saat ini, Bumi sedikit kesepian,” ujar peneliti Kepler, Jon Jenkins.
Planet ini, Kepler-452B, jaraknya kurang lebih 1.400 tahun chaya dari Bumi di rasi Cygnus. Ukurannya sekitar 60% lebih besar dibandingkan Bumi, NASA mengatakan, planet tersebut terletak di zona layak huni—wilayah di mana air cair yang mempertahankan hidup mungkin ada di permukaan planet.
Seorang pengunjung akan merasakan gravitasi yang dua kali lipat lebih banyak daripada bumi, dan ilmuwan mengatakan kemungkinan planet tersebut memiliki permukaan berbatu “lebih baik bahkan.”
Sementara planet tersebut memiliki jarak yang lebih jauh dari bintangnya daripada jarak dari Bumi ke Maatahari, bintangnya lebih terang, jadi planet tersebut hampir sama mendapatkan energi dari bintangnya, seperti Bumi dan Matahari. Dan cahayanya akan mirip seperti di Bumi, kata Jenkins.
“Planet ini hampir pasti memiliki atmosfer,” kata Jenkins. Meksipun para ilmuwan tidak dapat mengatakan terbuat dari apa. Tetapi, jika asumsi ahli geologi planet benar, atmosfir Kepler-452B akan lebih tebal dibandingkan Bumi, dan kemungkinan memiliki gunung berapi aktif.
Dibutuhkan 385 hari untuk planet tersebut mengorbit bintangnya, hampir mirip dengan 365 hari Bumi, kata NASA. Dan karena itu menghabiskan begitu lama mengorbit di zona ini –6 miliar tahun—itu punya banyak waktu untuk menyiapkan kehidupan, kata Jenkins.
“Itu kesempatan besar bagi kehidupan muncul, harus semua bahan dan kondisi kehidupan yang diperlukan di planet ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Sebelum penemuan planet ini, sebuah planet bernama Kepler-186F dianggap paling mirip dengan Bumi, menurut NASA. Planet itu, tidak lebih dari 10 lebih besar dari Bumi, berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari kita. Tapi planet tersebut mendapat sekitar sepertiga dari energi dari bintangnya, tidak seperti Bumi dan Matahari, dan siang ada akan terlihat mirip dengan langit malam di sini, ujar NASA.
Kepler yang seharga $600 juta diluncurkan pada tahun 2009 dengan tujuan untuk survei sebagian dari Bima Sakti, mencari planet yang layak dihuni.
Dari sudut pandang yang 64 juta mil dari bumi, Kepler memindai cahaya dari bintang yang jauh, mencari tetes yang hampir tak terlihat dalam kecerahan bintang, menunjukkan planet yang telah berlalu di depannya.
Kepler telah menemukan lebih dari 1.000 planet. Dua belas dari mereka, termasuk Kepler-425B, berukuran 2 kali lebih kecil dari Bumi dan berada di zona layak huni dari bintang-bintang yang mereka orbit.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR