Bagi fotografer Maciek Jasik, kembang api lebih dari sekadar hiasan saat perayaan. Di tangan Jasik, kembang api disulap menjadi penghidup suasana di bangunan yang telah lama diabaikan.
Selama tiga tahun, Jasik telah menggunakan kembang api dan asap berwarna untuk menghasilkan foto-foto yang tampak angker namun bergairah.
“Ketidaktahuan tentang berbagai jenis material ini membuat saya melakukan hal-hal yang biasanya tidak akan saya lakukan. Saya sangat bersemangat bermain dengan bahan-bahan ini,” kata Jasik.
Itu tidak berarti bahwa dia nekat. Jasik mengatakan dia selalu membawa alat pemadam api ketika melakukan aksinya, dan tidak pernah terbakar atau terluka.
Untuk mengambil gambar-gambar ini, Jasik menggunakan remote trigger dan intervalometer. Dengan begitu, ia dapat menyalakan kembang api, kemudian berlari menyelamatkan diri sementara kameranya mengambil gambar.
“Ketika saya di Albania musim panas lalu, Saya sering sekali menggunakan intervalometer, karena jarak saya dengan kamera cukup jauh,” tuturnya.
Suatu waktu, ia mengunjungi gedung yang cukup besar dan memasang kembang api besar di dalamnya untuk membuat foto-foto cahaya.
“Saya benar-benar tak menyaksikan keindahan kembang api itu, karena sibuk lari untuk menyelamatkan diri,” kisahnya.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR