Penggemar sepakbola yang tak terhitung banyaknya dan tersebar luas dimana-mana, mendapatkan kabar bahwa piala dunia sepakbola ditemukan kembali.
Selama sepekan lebih dunia persepakbolaan diliputi rasa cemas, akan lenyapnya piala Jules Rimet.
Baca juga: Kisah Sedih Bunta, Gajah di Aceh yang Mati Diracun Demi Gadingnya
Di London orang khawatir kalau-kalau piala yang terbuat dari emas ini dilebur oleh si pencuri. Di lain-lain negara para penggemar kecewa dan bertanya-tanya, sebuah hadiah pertaruhan yang demikian berharga, hadiah tertinggi bagi kejuaraan cabang olahraga yang terpopuler didunia, dapat dicuri.
Tentunya, seperti dikemukakan oleh Sir Stanley Reus, ketua F.I.F.A. sebuah replika dapat dibuat lagi, sekalipun perancangan dan pembuatannya sendiri akan memakan waktu lama.
Tetapi, untunglah piala dunia itu telah ditemukan kembali dalam keadaan utuh. Dan, cita-cita, impian-impian para olahragawan, para penggemar dapat dilanjutkan setelah terganggu selama sepekan.
Piala Jules Rimet yang tingginya lebih kurang 30 sentimeter, seluruhnya terbuat dari emas serta berbentuk sebuah patung kecil, melambangkan seorang wanita bersayap, “Dewi Kemenangan".
Patung ini menopang sebuah cawan bersegi delapan diatas kepalanya. Dalam bulan Juli tahun ini ia akan dipertaruhkan kembali diantara enam belas kesebelasan yang terkuat didunia.
Riwayat Jules Rimet Cup
Ide “Coupe de Monde” World Cup atau piala dunia, telah dicetuskan di Paris pada tahun 1904 dengan berdirinya FIFA. Tetapi baru pada tahun 1930 kejuaraan yang pertama dapat dilangsungkan.
Selama seperempat abad ide Coupe de Monde dipelihara dan dipupuk oleh orang-orang yang bercita-cita murni, orang-orang yang mencurahkan darma baktinya kepada perkembangna sepakbola, terutama secara internasional.
Di antara orang-orang itu menonjollah pribadi dua orang Prancis. Dua orang ini masing-masing berbeda watak tabiatnya, namun satu dalam kegemarannya dan kecintaannya terhadap olahraga sepakbola. Mereka itu ialah Jules Rimet dan Henri Delaunay.
Baca juga: Serupa Namun Tidak Sama, Banyak Jenis Ketupat yang Nyaris Punah
Jules Rimet terpilih selaku ketua FIFA pada tahun 1920 dan meletakkan jabatannya pada tahun 1954 tepat setelah kejuaraan dunia di Swiss selesai.
Jules Rimet dilahirkan pada tahun 1873. Orangnya bersifat halus, baik dalam percakapan maupun dalam tulisan . Pribadinya kuat dan meyakinkan, terutama karena bakatnya dalam diplomasi dan pergaulan.
Sering orang mencelanya juga karena sikapnya yang tak mau menyesuaikan diri dalam pendirian. Tetapi kegemarn dan kegairahannya terhadap olahraga sepakbola serta terhadap idenya tentang Coupe de Monde tak pernah diragukan.
Jules Rimet adalah orang suka berkelana. Di mana-mana ia memperoleh banyak sahabat. Mereka itu tertarik pada pribadinya, atau pada kegemarannya akan sepakbola.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Source | : | Intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR