Nationalgeographic.co.id – Jamur yang ditemukan di tumpukan sampah di Pakistan bisa menguraikan plastik dalam hitungan minggu, bukan tahun.
Aspergillus tubingensis diketahui dapat ‘memakan’ jenis plastik yang dikenal dengan nama poliuretana – biasa digunakan pada produk kulit sintetis -- hanya dalam delapan minggu.
Padahal, biasanya plastik membutuhkan waktu puluhan atau ratusan tahun untuk terurai. Proses penguraian yang lama ini lah yang membuat ia berbahaya bagi lingkungan kita.
Baca Juga : Peneliti Temukan Cara Baru untuk Melacak Hewan 'Yang Hilang' Lewat DNA
Organisme ini merupakan salah satu dari beberapa penemuan baru dari Kew Gardens yang menekankan tentang pentingnya jamur.
Meski sering diremehkan, namun ternyata jamur bisa membuktikan bahwa mereka berguna di bidang obat-obatan, produksi bahan bakar bio, dan kini bisa menjadi kunci untuk mengatasi masalah plastik.
“Jika dikembangkan, jamur ini bisa menjadi salah satu alat untuk mengatasi masalah lingkungan paling parah di dunia, yaitu limbah plastik,” tulis laporan Kew Gardens.
Baca Juga : Ilmuwan Ungkap Penyebab Tsunami Dahsyat yang Terjadi 3 Tahun Lalu
Jamur mencerna makanannya dengan mengeluarkan enzim dan menyerap kembali bahan organik yang sudah larut ke dalam sel.
Selain bisa memakan plastik, jamur juga diketahui dapat mengonsumsi polutan seperti tumpahan minyak, bahan kimia beracun seperti gas saraf sarin, TNT, dan limbah radioaktif.
#PlastikAtauBumi #SayaPilihBumi
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR