Anak laki-laki akan dibawa ke "rumah roh" oleh paman mereka dan tinggal di sana selama enam minggu sebelum proses inisiasi dilakukan. Proses skarifikasi ini sendiri berlangsung selama dua jam.
Kulit mereka akan disayat sepanjang 2 cm, dilakukan berulang hingga membentuk pola mengalir di punggung, lengan, dada, dan bokong mereka untuk menampilkan imitasi tubuh buaya.
Proses pemotongan dan penyembuhan akan dilakukan berkali-kali agar menghasilkan tanda yang permanen.
Meski menyakitkan, tetapi anak laki-laki tidak boleh menunjukan rasa sakit selama prosesi ini. Tujuannya adalah agar menggambarkan karakter disiplin, fokus, dan dedikasi.
Untuk menghilangkan rasa sakit, mereka hanya mengunyah daun tanaman obat. Seorang anak laki-laki harus menunjukan kekuatan yang cukup untuk membuktikan bahwa ia adalah seorang laki-laki.
Baca Juga : Tradisi Menyetrika Payudara Agar Terhindar dari Kejahatan SeksualPenduduk suku Chambri percaya bahwa dengan menahan rasa sakit yang luar biasa di usia muda, mereka akan lebih siap untuk menahan rasa sakit di kemudian hari.
Setelah kulit disayat, mereka akan berbaring di dekat api sehingga asap tertiup ke dalam luka. Kemudian, luka tersebut akan diolesi dengen tanah liat dan minyak pohon untuk mencegah infeksi dan memastikan mereka tetap terjaga bahkan setelah mereka sembuh.
Proses upacara tersebut akan selesai ketika anak laki-laki tersebut memakai hiasan kepala dan perhiasan. Mereka secara resmi telah menjadi laki-laki. Mereka juga dapat mengambil bagian dalam upacara suku besar.
KOMENTAR