Nationalgeographic.co.id - Apa yang Anda bayangkan bila mendengar kata Texas? Sebagian besar dari Anda mungkin akan membayangkan sebuah kawasan atau ladang minyak bumi yang penuh dengan pompa minyak bumi. Bukan tanpa alasan, visual ini memang sering disertakan dalam berbagai film yang ditayangkan pada tahun 1990-an. Sebagai pelengkap, biasanya film-film tersebut akan menyertakan banyak orang berbadan besar dan kekar yang tengah sibuk dengan aktivitas penambangan.
Gambaran di atas kemudian membuat negara bagian kedua terbesar di Amerika Serikat ini lekat akan kegiatan penambangan minyaknya. Namun apakah Anda akan percaya bila gambaran serupa juga ada di Indonesia? Memang tidak sepenuhnya sama, tapi setidaknya secara garis besar keduanya memiliki kemiripan.
Baca Juga : Lelucon Senonoh Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Buktinya
Bila Anda tidak percaya, Anda tidak sendiri. Tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia juga memiliki 'Texas'. Kawasan ladang minyak bumi yang menjadi desa wisata migas ini terletak di Desa Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur. Serupa dengan kata TEXAS, desa wisata migas ini menggunakan kata TEKSAS sebagai singkatan dari "Tekad Selalu Aman dan Sejahtera."
Seperti yang digambarkan dalam film Hollywood mengenai kawasan penambangan minyak, deru mesin terdengar bersautan dalam perjalanan menuju kawasan wisata migas Wonocolo. Rumah singgah yang terletak di "gerbang" kawasan ini seakan menjadi penanda dimulainya perjalanan wisata Anda mengenai penambangan minyak tradisional.
Tidak ada salahnya Anda berkunjung ke rumah singgah ini untuk menambah literasi mengenai sejarah Desa Wisata Migas Wonocolo, atau sekadar beristirahat sejenak sebelum memulai wisata migas Anda. Maklum, jalanan menuju area ini memang cukup menantang. Jalan berliku dan menanjak adalah harga yang harus Anda tebus untuk menuju kawasan tersebut.
Tidak berselang jauh dari rumah singgah, Anda akan disambut oleh pemandangan menarik. Kayu-kayu yang disusun tinggi sedemikian rupa sebagai penyangga pompa minyak, hingga kepala truk yang sudah dimodifikasi menjadi motor penggerak pompa. Wonocolo, begitulah orang-orang menyebutnya.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR