Jelajahi Warisan Budaya Melayu di Pulau Penyengat nan Memikat

By Agni Malagina, Jumat, 1 Februari 2019 | 13:00 WIB
Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat tampak dari foto udara. (Feri Latief)

4. Istana Engku Bilik

Tilas tempat kediaman Tengku Biliki atau Raja Halimah binti Raja Muhamad Yusuf Al–Ahmadi. Engku Bilik adalah adik dari Sultan Abdurrahman Muazzamsyah, sultan Riau Lingga terakhir yang memimpin Kesultanan Melayu Riau Lingga 1885–1911.

Keluarga ini meninggalkan Pulau Penyengat pada tahun 1911 menuju Singapura sebagai reaksi penolakan terhadap perintah Belanda yang ingin menghilangkan kekuasaan kesultanan. Gedung ini juga pernah digunakan Pemerintah Jepang ketika menduduki Pulau Penyengat tahun 1942-1945.

5. Permakaman tokoh sejarah Melayu

Kompleks makam Raja Haji Fisabilillah; Kompleks makam Raja Ali Haji, Raja Abdulah Mursyid, Engku Puteri Raja Hamidah; Makam Datuk Kaya Mepar; Makam Datuk Ibrahim; Kompleks Makam Raja Jafar; dan lainnya.

6. Balai Adat

Permainan gasing tradisional di halaman Balai Adat Pulau Penyengat. (Agni Malagina)

Kompleks Balai Adat Pulau Pengengat adalah kompleks bangunan yang terdiri dari Balai Adat dan beberapa bangunan kecil di sekitarnya. Balai Adat berbentuk rumah panggung berlanggam Melayu tradisional ini merupakan tempat berkumpulnya warga dan kegiatan lainnya.

Di gedung ini juga terdapat panggung berhias pelaminan khas Melayu dengan warna-warna merah, kuning, hijau. Di kompleks tersebut juga terdapat bangunan Rumah Baca Pulau Penyengat. Di area ini, Anda dapat mencoba permainan gasing. Tersedia juga penyewaan pakaian adat Melayu Pulau Penyengat yang dikelola oleh Pokdarwis setempat dengan biaya sewa Rp25.000.

7. Tempat kuliner

Salah satu kuliner khas Melayu Penyengat, Nasi Lemak, terbuat dari bayan beras basmati dengan rempah-rempah dan campuran daging. Cocok dimakan dengan acar kuning, pacri bombai atau sajian lauk lainnya. (Agni Malagina)

Wilayah pelabuhan utama Pulau Penyengat (menuju pintu masuk gerbang utama), terdapat kedai-kedai makan. Kue mungil derum-derum berbentuk bulat cincin merupakan kue khas daerah tersebut.