Nationalgeographic.co.id - Sejumlah media internasional terus mengungkapkan bocoran proses penyelidikan atas pesawat maskapai Ethiopian Airlines ET302 yang jatuh pada 10 Maret lalu.
Kabar terbaru dilansir oleh harian The Wall Street Journal lewat BBC Indonesia. Harian itu memberitakan kata-kata terakhir seorang pilot pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh itu kepada rekannya.
Dalam berita itu, seorang pilot mengatakan kepada rekannya "pitch up, pitch up!" sebelum akhirnya komunikasi radio terputus.
Pesawat itu jatuh hanya enam menit mengangkasa.
Baca Juga : 4 Kesamaan Kecelakaan Pesawat Ethiopian ET302 dengan Lion Air JT610
Sistem anti-stalling pada pesawat Boeing 737 Max dituding sebagai penyebab bencana yang menewaskan 157 orang di dalam pesawat.
Harian The Wall Street Journal, telah mewawancarai sejumlah orang yang dekat dengan investigasi yang sedang berlangsung, melaporkan informasi ini "menggambarkan potret kegagalan dahsyat yang dengan cepat membuat kru penerbangan kewalahan".
Bocoran dari penyelidikan jatuhnya pesawat di Ethiopia yang mengemuka pekan ini mengindikasikan sistem anti-stall dalam kondisi aktif ketika bencana terjadi.
Baca Juga : Boeing Tunda Peluncuran 777X Setelah Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
Sistem tersebut berfungsi mencegah pilot menaikkan hidung pesawat terlalu tinggi dengan cara menukikkan pesawat secara otomatis.
Sistem yang dikenal dengan sebutan Manoeuvring Characteristics Augmentation System (MCAS) itu juga disebut berkaitan dengan jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Indonesia, Oktober 2018 lalu.
Kala itu, pesawat Boeing 737 Max juga jatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, menewaskan 189 orang kru dan penumpangnya.
Investigasi jatuhnya pesawat Lion Air mengindikasikan sistem anti-stall tidak berfungsi dan memaksa hidung pesawat menurun lebih dari 20 kali sebelum akhirnya jatuh ke laut.
Pihak berwenang Ethiopia telah menyebut adanya "kemiripan-kemiripan yang jelas" antara insiden Lion Air dan Ethiopian Airlines.