Mengidap Kudis dan Kehilangan Bulu, Puluhan Singa Ditemukan dalam Kondisi Menyedihkan

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 16 Mei 2019 | 12:48 WIB
Singa di penangkaran dalam kondisi menyedihkan. (Humane Society International)

Nationalgeographic.co.id – Afrika Selatan sedang menghadapi kasus pengabaian hewan paling mengejutkan yang pernah mereka temui. Ada lebih dari 100 singa yang ditemukan dalam kondisi menyedihkan. Mereka mengidap penyakit dan hampir mati di penangkaran.

Kasus terungkap setelah seorang anonim menjelaskan kondisi ini kepada jurnalis dan National Council for Societies for the Prevention of Cruelty to Animals (NSPCA) yang bertanggung jawab untuk menegakkan undang-undang kesejahteraan hewan Afrika Selatan.

Ketika inspektur NSPCA mengunjungi fasilitas penangkaran di Pienika Farm tersebut, mereka menemukan 27 singa yang menderita kudis–disebabkan oleh tungau dan parasit. Kondisinya sangat parah sehingga membuat hewan tersebut hampir kehilangan semua bulunya.

Menurut keterangan inspektur, singa-singa ini ditempatkan pada kandang yang kotor dan sesak. Kira-kira 30 singa dipaksa tinggal di ruangan yang cukup untuk dua hewan saja.

Baca Juga : Karena Evolusi Berulang, Hewan yang Sempat Punah Kini Muncul Kembali

Selain kudis, setidaknya ada tiga anak singa yang menderita kondisi neurologis yang disebut meningoensefalitis atau peradangan otak. Itu membuat mereka tidak dapat berjalan. Satu anak singa bahkan harus disuntik mati oleh dokter karena keadaannya.

“Sangat sulit mendeskripsikannya karena melihat kondisi mereka meninggalkan perasaan hampa. Sedih rasanya mengetahui raja hutan bisa berada dalam kondisi tersebut,” ungkap Douglas Wolhuter, manajer unit perlindungan NSPCA yang memeriksa penangkaran.

Pienika Farm sendiri didirikan olen Jan Steinman. NSPCA menuntut Steinman atas pelanggaran Undang-undang Perlindungan Hewan Afrika Selatan Nomor 71 tahun 1962. Ia bisa dikenakan denda sekitar 2.700 dollar AS atau satu tahun penjara. Hingga saat ini, Steinman belum memberikan keterangan apa pun.

(Humane Society International)

Beberapa laporan mengenai industri singa di Afrika Selatan menyatakan bahwa hewan-hewan itu sering berada dalam kondisi kehidupan yang tidak memuaskan.

Dokumenter berjudul Blood Lions yang diproduksi pada 2015, memperkirakan ada sekitar 6.000 hingga 8.000 predator–kebanyakan singa–yang ditahan di fasilitas penangkaran di Afrika Selatan.

Ian Michler, narator dokumenter yang juga bekerja sebagai operator safari, jurbalis, dan advokat konservasi selama lebih dari 25 tahun, menyatakan bahwa jumlahnya mungkin sudah bertambah saat ini–mencapai sekitar 10 ribu.