Baca juga: Sisi persamaan lainnya, keduanya memiliki kewajiban pada akurasi, kejujuran, dan kebenaran. Dalam hal ini, jurnalis dan arkeolog bersama-sama melakukan verifikasi atas temuan mereka. Keduanya menyingkap kebenaran dalam peradaban yang samar-samar dengan cara memilah awal fakta dan informasi keliru yang turut hadir bersamanya. Selanjutnya, jurnalis dan arkeolog juga memiliki kesamaan minat dalam menjelajah. Saya kagum dengan para arkeolog Indonesia yang telah memintas hutan, menjelajah gua, hingga menyelami lautan demi menyingkap peradaban Nusantara. Penjelajahan memang dapat lebih dalam mendefinisikan kehidupun kita. Kerap saya berpikir, sayang sekali apabila kerja keras mereka—bahkan sampai bertaruh nyawa—hanya berakhir di lemari buku. Sebagai pembawa pesan, seorang jurnalis acap kali berinisiatif untuk mewartakannya dalam kisah memikat. Harapannya, jurnalis akan meramu pengetahuan dalam laporan ilmiah tadi sehingga bisa dikemas lebih lezat saat disimak masyarakat. Misi Si Pembawa Pesan