Tips Anti Tersesat di Kawasan Wisata dengan Aplikasi Peta Digital

By , Selasa, 11 Juni 2019 | 12:34 WIB
Peta digital bisa dilihat melalui layar head unit berukuran 7 inci (Aries Aditya)

Ia kemudian menghubungi nomor call center Basarnas untuk meminta pertolongan penjemputan. Basarnas yang mendapatkan laporan itu pun meneruskan informasi ke Polsek Kertasari.

"Laporan itu diterima pada jam 21.00 WIB yang di terima Brigadir Falah," katanya. Anggota yang tengah piket kemudian meminta Novian untuk mengirimkan ulang koordinat di mana dirinya tersesat. Berbekal informasi itu, 3 Personil dan dibantu 2 Warga Kampung Papandayan mencari wisatawan tersebut.

"Tepatnya pukul 01.15 WIB akhirnya (wisatawan itu) dapat ditemukan," katanya.

Baca Juga: Terumbu Karang Rusak, Otoritas Thailand Tutup Pantai Buat Wisata. Apakah Indonesia Berani Mencontohnya?

Menhub mencoba aplikasi Peta Jelajah Nusantara (Ella)

Tips anti tersesat dengan aplikasi peta digital

Agar berwisata dengan nyaman, Penulis Shabara Wicaksono membagikan tips anti tersesat dengan memanfaatkan aplikasi peta digital melalui situs web Phinemo.

Aplikasi peta digital memang tidak jarang menyesatkan orang. Pernahkah mengalami, ketika menyusuri jalan mengikuti arahan Google Maps, ternyata justru dilewatkan ke jalan sempit perkampungan, atau jalan rusak di tengah hutan? 

Jika pernah, mungkin itu karena aplikasi Google Maps tersebut belum dikalibrasi. Dengan melakukan kalibrasi, dijamin Google Maps akan lebih akurat.

Baca Juga: Saat Perjalanan Wisata dan Gaya Hidup Sehat dalam Satu Genggaman

Prinsip kerja GPS ada pada satelit dan internet. Jadi pastikan bahwa kedua hal tersebut bekerja dengan baik di smartphone. Cara mudah mengecek keakuratan satelit, bisa dengan cara:

Jika belum berhasil, coba gunakan aplikasi GPS Status & Toolbox. Aplikasi ini akan membantu kalibrasi keakuratan GPS. Kuat atau tidaknya sinyal GPS dapat dilihat di bar notifikasi. Jika muncul ikon sinyal satelit saat membuka aplikasi ini, berarti sinyal GPS sudah kuat.