Nationalgeographic.co.id - Istri Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler, Iffa Karlina Syarif meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Amsterdam, Belanda sekira pukul 12.20 waktu setempat. Sebelum meninggal dunia, Iffa sempat jatuh pingsan di Bandara Schipoll, Amsterdam pada Sabtu (8/6/2019).
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengabarkan, dari keterangan dokter di rumah sakit itu, Iffa jatuh pingsan dan akhirnya meninggal dunia di rumah sakit disebabkan karena almarhumah mengalami penyumbatan pada paru-paru atau dalam istilah medis disebut pulmonary embolism atau emboli paru-paru.
“Itu bisa terjadi, salah satu penyebabnya adalah sirkulasi darah tidak terlalu lancar, akibat dari pada pengentalan darah,” ujar Richard, melalui video conference kepada para pejabat pemerintah Kota Ambon, para camat dan lurah di Balai Kota Ambon, Senin malam.
Baca Juga: Mengenal Pneumonia, Penyakit Radang Paru-paru yang Diderita Stan Lee
Richard mengatakan, selain penyumbatan pada paru-paru, dari pemeriksaan dokter, almarhumah juga didiagnosa memiliki sejumlah indikasi yang menyebabkan kondisinya semakin kritis hingga akhirnya meninggal dunia. “Ada beberapa indikasi yang juga menjadi keprihatinan. Antara lain misalnya, gangguan dan kelemahan pada syaraf otak yang juga akan berdampak besar pada kondisi dari Ibu Iffa,” ujar dia.
Baca Juga: Peneliti Temukan Fosil Paru-paru Burung Purba Dari 120 Juta Tahun Lalu
Kenali tanda emboli paru
Emboli paru merupakan kondisi ketika arteri pulmonalis tersumbat. Arteri pulmonalis adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung menuju paru-paru. Materi penyumbat arteri pulmonalis biasanya gumpalan darah yang berasal dari kaki atau bagian tubuh lainnya.
Dalam banyak kasus darah menggumpal itu bermanfaat--terlebih ketika kita sedang terluka. Namun terkadang penggumpalan darah itu tidak kita perlukan dan justru malah menimbulkan masalah. Khususnya ketika pembekuan itu terjadi di pembuluh vena dekat otot kita.
“Ketika darah menggumpal di sistem peredaran darah yang lebih dalam, mereka bisa menimbulkan nyeri dan sangat berbahaya,” kata Luis Navarro, MD, pendiri Vein Treatment Center di New York City. Penggumpalan ini dikenal dengan istilah deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ini mirip dengan kemacetan lalu lintas di jalan raya. Jadi darah terganggu alirannya.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR