Fakta Muslim di Amerika, Leluhur Datang Bersama Columbus hingga Inspirasi Desain Patung Liberty

By , Selasa, 18 Juni 2019 | 12:49 WIB
(Lynsey Addario)

Nationalgeographic.co.id - Foto di atas memiliki keterangan begini, Airaj Jilani, pensiunan manajer proyek minyak dan gas bumi dari pinggiran Houston, berdandan ala Elvis Presley. Dia penggemar Elvis sejak masih kecil di Pakistan.

“Saya penggemar Elvis. Kakak saya penggemar The Beatles,” ujarnya. Pada 1978, dia mengunjungi Graceland Mansion milik Presley di Memphis.

Saat ini sekitar 3,45 juta Muslim di Amerika hidup dalam iklim kebencian. Agama mereka didistorsi oleh ektremis garis keras di satu sisi dan gerakan anti-Muslim di sisi lain. Maraknya permusuhan dipicu oleh retorika anti-Muslim dari para pengamat dan politisi konservatif.

Trump juga berulang kali menggambarkan Islam sebagai ancaman, meneruskan kicauan (retweet) video anti-Muslim dari grup Inggris pengumbar kebencian dan menjaga jarak dari agama ini.

Baca Juga: Di Manakah Kawasan Muslim yang Paling Sedikit Mengalami Arabisasi?

Namun, meski sering disalahpahami dan difitnah, Muslim di Amerika semakin berkembang dan menjadi bagian dari keberagaman nasional yang indah.

Muhammad Ali (The Ringer)

Padahal, Muslim dan Islam memiliki sejarah panjang di Amerika. Barangkali Anda akan terkejut mengetahui sejumlah fakta di Amerika yang ada kaitannya dengan Islam dan Muslim.

Jumlah warga Muslim di Amerika Serikat hanya satu persen dari total populasinya. Tapi, tahukah Anda bahwa Muslim memiliki sejarah panjang di negeri Paman Sam, bahkan sejak benua Amerika ditemukan.

Hussein Rashid, pakar Kajian Timur Tengah dari Columbia University, menceritakan, Muslim tiba di benua Amerika bersama Christopher Columbus.

Baca Juga: Sadarkah Kita, Lima Penemuan Intelek Muslim Ini Kita Gunakan Sehari-hari Hingga Kini

Foto Omar bin Said, tahun 1850, seorang budak Muslim yang menulskan kisah hidupnya dengan tulisan tangan selama menjadi budak. (Foto: Yale University)