Tahukah Kita Bung Karno Pernah Menolak Bantuan Dana dan Tarik Keanggotaan Indonesia dari IMF

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 20 Juni 2019 | 08:53 WIB
Presiden Soekarno bersama Wakil Presiden Amerika Serikat Richard Milhous Nixon berjalan di depan korps musik penyambutan di Washington Military Airport. (United States Information Service)

Sebuah pengakuan kemerdekaan Indonesia pertama kalinya oleh pemerintah kolonial Belanda.

Pengakuan kemerdekaan ini didapat setelah pemerintah Indonesia mau menanggung beban utang.

Baca Juga: Ketahui Kisah Hartini Soekarno Akan Kenangan Lukisan Bernama Sarinah

Kemudian sejak 1950, Indonesia seketika memiliki utang utang luar negeri warisan Hindia Belanda senilai 4 miliar dollar AS dan utang luar negeri baru senilai 3,8 miliar dollar AS.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia inilah, Indonesia yang berada di bawah pimpinan Soekarno jelas mengalami masalah ekonomi pascaperang kemerdekaan.

Soekarno saat berpidato di depan kongres Amerika Serikat (Wikimedia Commons)

Persis pada Agustus 1956, Indonesia pun kemudian memperoleh pinjaman dari IMF sebesar US$55 juta.

Dalam suasana Perang Dingin dan dengan Gerakan Non Blok yang Indonesia anut, isu terkait arah pemerintahan yang akan cenderung memihak kanan kapitalis atau kiri komunis tetap berada dalam posisi stabil.

Baca Juga: Pengalaman Bung Karno Nonton Film Kelas Kambing Sampai Film Gedongan

Namun, bukanlah hal rahasia lagi jika AS melalui IMF berusaha 'membujuk' Indonesia agar bergabung mendukung kekuatan blok barat AS.

Pada Mei 1963, Pemerintah bersama tim dari IMF menyusun program stabilitas ekonomi dan diikuti dengan Deklarasi Ekonomi (Dekon).

Hal itu dilakukan oleh Presiden Soekarno dengan harapan dapat membangun kembali ekonomi Indonesia melalui jalan kapitalis-liberal.