Lagi, Konflik Bersenjata Sebabkan Warga Kongo Migrasi ke Uganda

By Mahmud Zulfikar, Kamis, 18 Juli 2019 | 15:00 WIB
Perang Kongo (CNN)

Nationalgeographic.co.id - Konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo nampaknya masih terus berlanjut.

Konflik internal antara Pasukan pemberontak dan Pemerintah Kongo harus mengorbankan ketentraman warga sipil lainya.

Mereka terpaksa berbondong-bondong mengungsi ke Uganda, demi menghindari kebengisan perang.

Pekerja bantuan di Uganda mengatakan konflik bersenjata di Republik Demokratik Kongo (DRC) telah melipatgandakan aliran pengungsi sejak Juni dan menguras dana kemanusiaan.

Baca Juga: Ancam Konservasi Harimau, Proyek Uranium di India Menuai Banyak Protes

Dalam kegelapan dini hari, satu kapal penuh pengungsi dari Republik Demokratik Kongo tiba di Danau Albert, Uganda.

Beberapa bayi menjerit histeris. Pekerja bantuan mengatakan jumlah pengungsi Kongo yang melarikan diri dari konflik bersenjata ke Uganda meningkat dua kali lipat lebih sejak Juni menjadi sekitar 300 per hari.

Pengungsi Gipato Margaret mengatakan pertempuran intensif terjadi dalam dua minggu terakhir di kota DRC, Chomya.

Baca Juga: Dari Mana Teroris Indonesia Mendapat Dana untuk Menjalankan Aksinya?

Pengungsi Joshua Oshaki kehilangan kontak dengan istrinya selama pertempuran di wilayah Ituri DRC tetapi berhasil melarikan diri dengan kedua anaknya.

Perebutan wilayah, kekayaan mineral, dan politik telah melanda Kongo timur selama lebih dari dua dekade.

Uganda bekerja sama dengan badan pengungsi PBB atau UNHCR mendaftar dan mengangkut orang-orang yang baru tiba ke kamp-kamp yang telah menampung lebih dari satu juta pengungsi, 350.000 di antaranya dari DRC.

Baca Juga: Upaya Para Ilmuwan Ubah Sampah Plastik Menjadi Listrik dan Bahan Bakar

"Sekitar 17 persen dari semua kebutuhan, perlu dipenuhi. Jadi, gelombang kedatangan baru ini benar-benar menantang. Kita kekurangan dana untuk memberi bantuan yang sangat mereka butuhkan." Ujar Deputi perwakilan UNCHR untuk Uganda, Kemlin Furley.

Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan sedang berupaya untuk menyediakan bantuan bagi para pengungsi baru tetapi memperingatkan anggarannya tidak akan bertahan lama.

Sementara itu, tampaknya aliran pengungsi Kongo yang melarikan diri mencari selamat ke Uganda tidak akan berakhir. (my/al)

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul "Lari dari Konflik Bersenjata Pengungsi Kongo Banjiri Uganda".