Telisik Sampah Plastik, Bikin Kotor Daratan Hingga Cemari Lautan Kita!

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Rabu, 25 Desember 2019 | 07:38 WIB
Sustainable Waste Indonesia (SWI) melakukan uji penerapan teknologi baru intersepsi limbah sungai di Indonesia meliputi pengukuran efektivitas perangkat River Clean Up (RCS) (Dadang Tri)

Apalagi, menurut Menteri Susi, Indonesia kini menempati urutan kedua setelah Cina sebagai negara penyumbang sampah laut terbesar di dunia. Merujuk pada hal itu, Menteri Susi pun mengaku khawatir bahwa suatu saat jumlah sampah di lautan akan mengalahkan jumlah ikan.

"Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik daripada ikannya," kata Susi. Ia juga menambahkan, sampah plastik tidak bisa hancur di laut meski sudah berusia 400 tahun.

Maka, sudah saatnya masyarakat pesisir mengubah pola untuk tidak membuang sampah plastik ke laut.

Baca Juga: Ilmuwan Muda Ciptakan Bakteri untuk Memakan Sampah Plastik di Lautan

Sampah plastik memang pelik. Tapi, bukti-bukti sampah plastik bikin kotor badan air kita sudah ada.

Kolaborasi penelitian yang dilakukan oleh sejumlah lembaga menunjukkan hasil telisik sampah plastik di badan air.

Sebelum masuk kelaut, sungai juga mengambil peran dalam menghayutkan sampah plastik.

Program riset River Clean Up merupakan kolaborasi multi pihak Indonesia – Belanda serta lembaga penelitian lokal dan mitra lainnya. (Dadang Tri)