Dalam perjalanan bus mereka dihantam serangan udara. Jendela bus pecah, dan membuat wajah Jouma terluka parah, dan matanya alami buta total. Sedangkan ayahnya, jari-jari kakinya hancur.
Siapa yang harus disalahkan ketika insiden seperti ini terjadi?
Kita tidak akan pernah berpikir anak sekecil Jouma harus menanggung luka yang sebegitu sakit dan berkepanjangan.
Baca Juga: Sepuluh Fakta Tersembunyi Di Balik Ganasnya Kecamuk Perang Jawa
Luka yang terlihat pada fisik mereka hanyalah sebagian kecil dampak dari apa yang mereka alami.
Traumatik kejadiannya yang sulit disembuhkan dan mungkin akan mereka alami seumur hidup.
Keluarga mereka mengakui, setelah kejadian itu ayah Jouma sering mengalami lupa.
Selain itu, mereka sering mengalami susah tidur dikarenakan efek traumatik tragedi serangan udara yang menimpa mereka.