Nationalgeographic.co.id - Ketika memandang orang yang Anda cintai, apakah jantung tiba-tiba berdebar, telapak tangan berkeringat, dan suasana hati langsung menjadi lebih baik?
Itu terjadi karena jatuh cinta memang menyebabkan perubahan pada tubuh–tentunya dalam hal yang lebih baik.
Baca Juga: Sendu Musim Panas, Cuaca Panas Membuat Seseorang Menjadi Pemarah
Ketika jatuh cinta, neurokimia seperti dopamin dan oksitosin membanjiri wilayah di otak yang berhubungan dengan rasa senang. Ini menghasilkan respons fisik dan psikis–seperti mengurangi rasa sakit dan menyebabkan ketergantungan pada pasangan.
Berikut lima perubahan pada tubuh dan otak yang terjadi ketika Anda jatuh cinta:
Menurunkan tekanan darah
Meningkatnya tekanan darah atau hipertensi, dapat membahayakan tubuh. Berisiko serangan jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Pengobatan serta perubahan gaya hidup--seperti berolahraga dan makan sehat--dapat mengontrol hipertensi. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa jatuh cinta juga berperan menurunkan tekanan darah.
Studi 2007 yang dipublikasikan oleh US Departmen of Health Services, meneliti kaitan antara pernikahan, kesehatan fisik, dan panjang umur. Hasilnya menunjukkan bahwa pasangan menikah memiliki tekanan darah dan risiko penyakit kardiovaskular yang rendah.
Tidak stres
Jatuh cinta pada seseorang mungkin membuat stres pada awalnya–ketidakpastian apakah ia merasakan hal yang sama, kemungkinan ditolak, dan kecemasan untuk mengungkapkan isi hati, menjadi penyebabnya.
Tahap awal jatuh cinta meningkatkan kadar kortisol–hormon yang berkaitan dengan stres–pada pria dan wanita. Namun, ketika diteliti 12-24 bulan kemudian, kadar kortisol mereka kembali normal.