Selamat Tinggal Minyak Goreng Curah, Rupanya 4 Dampak Kesehatan Ini yang Bikin Pemerintah Keluarkan Aturan Pelarangan Itu

By Bayu Dwi Mardana Kusuma, Rabu, 9 Oktober 2019 | 14:17 WIB
Ilustrasi minyak goreng bekas memasak (pixabay)

Nationalgeographic.co.id - Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sebentar lagi akan berakhir. Meski demikian, pemerintahan periode 2014 - 2019 ini masih tetap bekerja sebagaimana biasanya. Salah satunya, menelurkan aturan yang melarang penjualan minyak goreng curah di pasar Indonesia.

Pelarangan penjualan minyak goreng dalam bentuk curah itu dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Aturan ini berlaku sejak Januari 2020. 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berharap pada Januari 2020 tak ada lagi minyak goreng dalam bentuk curah. Hal ini menurutnya merupakan upaya Kemendag untuk meningkatkan mutu dan keamanan pangan yang dikonsumsi. Salah satunya melalui program pengalihan minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan.

 Keputusan itu diambil bukannya tanpa sebab.

Baca Juga: Tumpahan Minyak, Bencana Industri yang Sangat Merugikan Manusia dan Alam

Menggunakan minyak goreng secara berulang-ulang dapat menimbulkan bahaya (pixabay.com)

Minyak goreng curah memang “haram” alias berbahaya bagi tubuh. Banyak zat berbahaya yang terdapat pada minyak goreng curah.

Memicu kolesterol

Konsumsi makanan yang digoreng bisa memicu tingginya kadar kolesterol. Apalagi jika Anda menggunakan minyak goreng curah yang sudah terdapat sisa atau serbuk penggorengan.

Baca Juga: Inilah Enam Akibat Jika Terlalu Sering Mengonsumsi Makanan Berminyak

Cek kolesterol ()

Inilah yang paling memicu meningkatnya kadar kolesterol. Diabetes Selain kolesterol, minyak goreng curah juga bisa memicu penyakit lainnya seperti diabetes.

Pemanasan minyak goreng berulang kali bisa mengakibatkan penipisan kandungan antioksidan alami. Hal ini bisa menyebabkan diabetes, hipertensi, dan peradangan pembuluh darah.

Kanker payudara

Para peneliti dari University of Illinois menguji minyak goreng bekas pakai terhadap tikus. Hasilnya menunjukkan bahwa minyak goreng yang dipanaskan kembali dapat memicu perubahan sel, sehingga dapat mendorong pertumbuhan kanker payudara.

Memanaskan minyak berulang kali diketahui dapat merusak struktur kimia minyak dan melepaskan aclorein. Ini adalah zat racun yang bersifat karsinogenik alias memicu kanker.

Baca Juga: Kisah Masyarakat Adat Terbaik, Suku di Pedalaman Amazon Ini Berhasil Usir Perusahaan Tambang Minyak.

Minyak goreng cepat menghitam (Sajian Sedap)

Keracunan makanan

Menggoreng makanan dengan minyak curah rupanya bisa menyebabkan keracunan makanan. Jika minyak goreng tidak disaring dan disimpan dengan benar, bakteri akan memakan sisa-sisa makanan yang tertinggal dalam minyak.

Bila minyak tersebut digunakan berulang kali, sifat minyak akan berubah menjadi anaerob dan merangsang pertumbuhan Costridium botulinum. Ini adalah bakteri penyebab botulisme, jenis keracunan makanan yang parah.

Penyakit kardiovaskular

Perlahan tapi pasti, zat kimia dalam minyak goreng curah akan terus mengendap sehingga mengundang penyakit. Minyak curah mengandung peroksida dan aldehid, dua bahan kimia yang dapat merusak sel dan memicu aterosklerosis. Aterosklerosis adalah pengerasan pembuluh darah akibat timbunan plak, lemak, kolesterol, dan lainnya.

Baca Juga: Preeklampsia, Komplikasi Kardiovaskular Penyebab Kematian Ibu Hamil

Meningkatkan kesehatan kardiovaskular Anda (Step to Health)

Saat dimasak dalam suhu tinggi, kandungan lemak dalam minyak akan berubah menjadi lemak trans. Semakin sering dikonsumsi, risiko penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya semakin tinggi.