Menderita dalam diam
Sayangnya, mereka yang mengalami depresi di dunia entertainment kadang sulit mencari bantuan profesional. Bahkan, beberapa dari mereka tidak tahu harus mencari dukungan dari siapa di industri ini.
Terlepas dari bantuan anggota keluarga dan orangtua tersayang, mereka juga membutuhkan hal yang sama dari industri agar tetap ‘sehat’.
Karena tidak tahu harus mengadu ke siapa, para pekerja di industri hiburan ini kerap terjerumus pada alkohol dan obat-obatan terlarang. Lebih parahnya lagi, mereka akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.
Antara tahun 1950-2010, ada dua hingga tujuh kasus bunuh diri pada musisi, per tahunnya.
Baca Juga: Schandenfreude, Rasa Senang Ketika Melihat Orang Lain Kesusahan
Pencegahan
Entertainment Assist memberikan daftar rekomendasi yang harus dilakukan untuk menangani fenomena ini. Berikut ringkasannya:
- Dukungan sosial dari industri hiburan harus dibangun
- Lingkungan kerjanya yang dideskripsikan sangat ‘beracun’ dan kompetitif, ditambah dengan adanya perundungan, seksisme, rasisme dan pelecehan harus diubah.
- Industri hiburan harus menyediakan layanan psikolog atau psikiater yang bisa dengan mudah diakses oleh para pekerja
- Gairah dan kreativitas pekerja harus didukung dan dipelihara
- Adanya intervensi dan rencana pencegahan untuk mereka yang menunjukkan tanda-tanda ingin bunuh diri
- Perlu adanya pemahaman mengenai dampak negatif dari industri hiburan sehingga orang-orang memutuskan untuk terjun ke dunia ini bisa menyiapkan strategi ‘perlindungan diri’.