Kegiatan Garda Pangan seperti ialah penyelamatan makanan. Kegiatan ini berupaya sebagai penyelamatan surplus makanan yang dihasilkan oleh industri dari potensi terbuang.
Makanan berlebih tersebut akan diperiksa kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya.
Untuk menjalankan kegiatan tersebut, Garda Pangan melakukan kerja sama dengan mitra-mitra dari kalangan restoran, hotel, bakery, kafe, rumah makan, katering, dan industri makanan lainnya.
Penyelamatan makanan (food rescue) dilakukan setiap harinya dengan menjemput makanan yang tidak terjual dari mitra, untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Penyelamatan ini terbagi menjadi dua dari industri hospitality dan bisnis makanan. "Kita jalan setiap hari, kita pick up makanan mereka setiap hari yang masih layak makan. Kita ambil dari mitra kita."
Ketika sebuah perhelatan digelar—pesta pernikahan, konferensi, festival—Garda Pangan akan bersiap. Komunitas ini akan menjemput makanan dan mendistribusikan ke masyarakat kurag sejahtera.
"Orang-orang yang mendapat dipastikan tepat sasaran. Terdiri dari 25 kampung kurang sejahtera, yatim piatu, janda, dan lansia, anak jalanan, dan lainya," ucap Eva.
Garda Pangan melakukan kurasi pada mitra untuk segala jenis makanan yang lebih. untuk meyakinkan mitra kita butuh proses yang panjang. Mitra juga punya banyak perhatian, jika orang keracunan dengan makananya ataupun makanan yang dijual kembali.
Cara Garda Pangan meyakinkan itu ialah laporan yang transparan tentang berapa makanan yang dikumpulkan dan memastikan makanan tidak dijual kembali.
"Kita juga menerapkan SOP untuk kurasi makanan sebelum di distribusikan. Kita tinggal melihat secara fisik dan testing sedikit. Karena makanan jika tidak layak akan tampak," tutur Eva.
Baca Juga: Meniru Gaya Hidup Nol Sampah Tanpa Menggurui Ala Maurilla Imron