Nationalgeographic.co.id - Sebelum menarik perhatian khalayak ramai dengan kisah-kisah pasukan antar galaksi, George Lucas muda sangat tergila-gila dengan mobil.
Ketika tinggal di Modesto, California, Lucas terobsesi dengan mobil dan balapan. dia menggunakan uang yang didapatnya dari bekerja sebagai pengantar di toko alat tulis ayahnya untuk membeli mobil pertamanya, Autobianchi Bianchina. Sebuah mobil mini Italia yang berbasis pada Fiat 500.
Lucas juga seorang montir di garasi Renault setempat dan bekerja di bengkelnya sendiri selama berjam-jam.
Ketika tidak berada di garasi, Lucas menjelajahi jalan-jalan utama Modesto, bersaing dalam balapan jalanan dan bersenang-senang dengan para gadis.
Baca Juga: Buruknya Hubungan Israel dan Palestina Hambat Penanganan COVID-19
Sementara banyak pembuat film akhir tahun 60-an dan awal 70-an yang tumbuh besar di bioskop, hal itu tidak begitu menarik bagi Lucas remaja.
“Modesto adalah kota kecil, dan hanya ada beberapa teater,” katanya kepada Film Quarterly pada tahun 1974.
“Ketika saya pergi ke bioskop, saya benar-benar tidak memperhatikan banyak hal. Saya biasanya akan mencari gadis-gadis untuk menghabiskan waktu," imbuhnya dalam forcematerial.
Pada 12 Juni 1962, tiga hari sebelum kelulusan SMA-nya, Lucas mengendarai Autobianchi Bianchina setelah pulang dari perpustakaan.
Teman sekelasnya yang bernama Frank Ferreira mencoba melewatinya dengan kecepatan tinggi dengan Chevrolet Impala.
Lucas tidak melihat kedatangan Ferreira, ia berbelok kekiri dan terguling beberapa kali sebelum menghantam pohon.
Gambar bangkai mobilnya pun muncul di halaman depan The Modesto Bee keesokan harinya.
Entah bagaimana caranya, Lucas beruntung bisa selamat. Pada putaran ketiga, sabuk pengaman Lucas tersentak dan ia melemparkannya dari kendaraan.
Seorang saksi kebetulan berada di tempat dan waktu yang tepat. Ia menarik Lucas keluar dari puing-puing dan memanggil ambulans.
Ketika paramedis tiba di tempat kejadian, Lucas tidak bernafas dan tidak memiliki detak jantung. Dia pun dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.
Paru-parunya remuk, dan dia mendekati kematian dalam perawatan intensif selama dua minggu ke depan.
“Saya menghabiskan beberapa waktu di rumah sakit, dan saya menyadari bahwa mungkin bukan ide bagus untuk menjadi pembalap--terutama setelah kecelakaan ini,” kata Lucas kepada Starlog pada 1981.
Setelah sadar bahwa ia tak mungkin menjadi pembalap, Lucas mendaftar di Modesto Junior College dan mulai bekerja sebagai fotografer. Lucas selalu memiliki keahlian dalam seni grafis, dan dia mengombinasikannya dengan kecintaannya pada balap.
“Saya suka balap. Saya suka kecepatan dan saya orang yang sangat kinetik dalam hal pembuatan film,” kata Lucas kepada Empire pada 1999.
Baca Juga: Bagaimana Fotografi Jurnalistik Bisa Merenggut Nyawa Kevin Carter?
Melalui minat-minat gabungan inilah ia memulai persahabatan dengan sinematografer terkenal dan sesama penggemar balap Haskell Wexler, yang mendorong (dan diduga membantu) masuknya Lucas ke sekolah film University of Southern California menurut laman Biography.
Dari sana, Lucas mendapatkan semangat, membawanya dari mahasiswa dan anak didik Francis Ford Coppola menjadi sutradara dan produser yang sangat sukses, arsitek dari beberapa film paling dicintai dalam sejarah Hollywood.
Ia kemudian menciptakan breakout hit-nya, American Graffiti pada 1973, yang merupakan otobiografi tahun-tahun sekolah menengahnya. Hingga pada akhirnya Star Wars muncul pada 1977.
Jika kecelakaan fatal tidak menghampiri hidupnya kala itu. Mungkin kita tidak bisa menikmati kenyamanan kursi teater sambil melihat pertempuran galaksi nan jauh di sana.