Ekonomi Sirkular: Solusi di Tengah Menumpuknya Sampah Plastik

By Fathia Yasmine, Senin, 28 September 2020 | 19:02 WIB
Ilustrasi penanganan sampah plastik (Dok. Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id – Ketika membahas tentang permasalahan lingkungan, beragam isu pun mulai bermunculan. Apalagi jika membahas sampah plastik, inovasi yang menawarkan kemudahan ini ternyata justru  berdampak negatif lain bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Jenis plastiknya pun datang dari beragam sumber, mulai dari botol minuman, kantong plastik, sedotan, hingga kemasan plastik lainnya, semua tercampur tanpa adanya pemisahan sampah sebelumnya.

Permasalahan sampah plastik juga diakibatkan karena rendahnya daur ulang plastik dan tingginya konsumsi kemasan plastik sekali pakai seperti kantong kresek.

Dikutip dari laman Mongabay, Sustainable Waste Indonesia (SWI) menyebut bahwa hanya  kurang dari 10 persen sampah plastik yang terdaur ulang sementara lebih dari 50 persen sisanya tetap berakhir ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Baca Juga: Ketika Pembunuh John Lennon Meminta Maaf Kepada Yoko Ono

Artinya, jika dibiarkan sampah plastik hanya dibiarkan menumpuk dan bercampur dengan sampah organik dan B3 lainnya.

Belajar Dari Jawa Timur

Tahun lalu, Kota Surabaya memenangkan tiga penghargaan lingkungan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) yakni Adipura Kencana, Kinerja Pengurangan Sampah, dan Nirwasita Tantra. Pencapaian ini tentunya tidak dapat dilakukan sendirian, perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak.

Tidak hanya di tingkat kota, Provinsi Jawa Timur juga memenangkan Anugerah Kalpataru untuk kategori Perintis Lingkungan tahun 2019 lalu.

Berbagai upaya mulai dilakukan masyarakat, komunitas, pihak industri, dan juga pemerintah untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat rendahnya pengelolaan sampah.

Baca Juga: Dari Sumba Hingga Lasem, Jelajah Wisata dan Budaya Indonesia Bersama Virtual Heritage

Ekonomi sirkular jadi solusi

Untuk menjawab isu permasalahan sampah  plastik, penerapan ekonomi sirkular mulai dilirik oleh berbagai elemen masyarakat sebagai solusi.

Pemerintah Kota Surabaya mulai menggalakkan implementasi ekonomi sirkular dengan langsung melibatkan masyarakat dari tingkat komunitas, lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga pelaku industri.

Lantas, apa itu ekonomi sirkular? Ekonomi sirkular adalah sebuah sistem yang bertujuan menekan jumlah sampah yang dihasilkan, mengurangi pemakaian sumber daya baru, serta memperluas dampak positif yang dapat diterima oleh masyarakat.

Oleh karena itu, keterlibatan pemerintah, pelaku bisnis, hingga masyarakat sangat dibutuhkan untuk mewujudkan ekonomi sirkular. Pengelolaan sampah yang benar dan terintegrasi adalah salah satu bagiannya.

Baca Juga: Peneliti Temukan Pohon yang Memiliki Racun Seperti Kalajengking

Mulai dari pemilahan sampah sejak dari rumah masing-masing individu, sosialisasi, sarana prasarana pengelolaan sampah yang memadai, hingga lahirnya berbagai kreasi dan inovasi. Setiap langkah memiliki andil dalam menekan angka sampah plastik yang kian menggunung.

Sebagai bagian dari ekonomi sirkular, Danone-AQUA turut meluncurkan berbagai inovasi, salah satunya adalah AQUA LIFE. Air minum dengan kemasan yang terbuat dari 100 persen bahan daur ulang dan dapat didaur ulang yang sudah dapat ditemukan di Surabaya.

Kemasan ini diluncurkan sebagai upaya Danone-AQUA menyediakan pilihan hidrasi sehat untuk para konsumen sekaligus berkontribusi lebih terhadap lingkungan yang bersih lewat komitmen #BijakBerplastik.

Lalu, seperti apa lagi gerakan dan implementasi ekonomi sirkular di Jawa Timur dan bagaimana strategi yang dilakukan agar ekonomi sirkular bisa berjalan dengan baik? Temukan jawabannya dalam webinar Surabaya Local Heroes: Ekonomi Sirkular Sebagai Upaya Atasi Sampah Plastik.

Baca Juga: Lima Cara yang Bisa Kita Lakukan untuk Mengurangi Jejak Karbon

Diselenggarakan pada Selasa, 29 September 2020. Webinar ini merupakan hasil kerja sama antara National Geographic Indonesia melalui gerakan #SayaPilihBumi dengan #BijakBerplastik Danone-AQUA.

Webinar tak hanya membahas pencapaian Pemerintah Jawa Timur, kontribusi para penggerak masyarakat pun turut hadir untuk berbagi kisah menarik lainnya.

Tersedia secara gratis dengan kuota terbatas. Jangan lewatkan juga kesempatan untuk memenangkan berbagai hadiah menarik dan sertifikat digital bagi para peserta. Mari bergabung dengan gerakan #SayaPilihBumi melalui laman registrasi Surabaya Local Heroes.