Nationalgeographic.co.id - Mark David Chapman telah meminta maaf kepada Yoko Ono terkait tragedi pembunuhan John Lennon di luar apartemen Manhattan New York pada Desember 1980.
Setelah penembakan empat kali itu, pembebasan bersyarat Chapman ditolak sebelas kalinya pada sidang di New York 19 Agustus lalu. Ia akan berada di balik jeruji besi setidaknya selama dua tahun lagi, seperti yang dikatakan perwakilan dewan New York’s Wende Correctional Facility kepada Associated Press.
Baca Juga: Mengapa Segitiga Bermuda Dianggap Berbahaya Hingga Saat Ini?
Selama persidangan, Chapman mengatakan bahwa ia pantas mendapatkan hukuman mati atas kejahatannya dan mengungkapkan alasan ia membunuh Lennon adalah untuk "kejayaan".
Pengakuan Chapman itu diungkapkan pada dewan pembebasan bersyarat di New York’s Wende Correctional Facility.
"Saya hanya ingin menegaskan kembali bahwa saya minta maaf atas kejahatan saya," tertulis di laman NME.
“Saya tidak punya alasan. Ini untuk kejayaan diri. Saya pikir itu adalah kejahatan terburuk yang mungkin terjadi kepada seseorang yang tidak bersalah."
“Dia sangat terkenal. Saya tidak membunuhnya karena karakternya atau jenis pria seperti apa dia. Dia adalah seorang pria berkeluarga. Dia adalah ikon. Dia adalah seseorang yang berbicara tentang hal-hal yang sekarang dapat kita bicarakan dan itu hebat," ucap Chapman.
Baca Juga: Filsuf Kontemporer Abad 21: Humor dan Filsafat Ala Slavoj Žižek
Atas perbuatanya, ia pun meminta maaf kepada Yoko Ono, mantan istri mendiang Lennon.
"Itu adalah tindakan yang sangat egois. Saya minta maaf atas rasa sakit yang saya timbulkan padanya [Ono]. Saya memikirkannya sepanjang waktu," ungkap Chapman.
Chapman menambahkan, ia pantas mendapatkan hukuman mati, walaupun hal itu dihapuskan pada 2007 lalu.
Source | : | NME music,AP |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR