Kesuksesan produk Bagore yang diproduksi oleh kelompok Protol Jaya tidak lepas dari peran PT Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field. Pertamina membantu penguatan sarana, infrastruktur, dan pelatihan masyarakat untuk memasarkan produk ini.
Sunadi mengatakan, para petani bawang diberi pelatihan untuk pengemasan, memastikan kebersihan dan keamanan produk, hingga pemasaran.
“Kami diajari untuk jual di media sosial, (seperti) Facebook, Instagram, marketplace ada juga. Dari situ muncul reseller,” ujar Sunadi.
Baca Juga: Di Kulonprogo, Mereka yang Muda Upayakan Ketahanan Pangan
Sunadi turut mengatakan, penjualan selama pandemi justru meningkat berkat adanya reseller yang tersebar di beberapa kota seperti Purwokerto, Semarang, dan Gresik. Bahkan, saat bulan puasa 2020 penjualan Bagore tembus hingga 3000 toples dalam sebulan.
Bahkan, kini produk Bagore telah mendapatkan izin Produksi Industri Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan setempat berkat bantuan dari Pertamina.
Program ini merupakan langkah CSR untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) dalam aspek industri dan inovasi, serta pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.
Komitmen berdayakan masyarakat tani
Perjalanan Pertamina membawa kesejahteraan masyarakat tani tidak berhenti sampai di Indramayu saja. Program pengembangan desa khususnya di sektor pertanian turut dilakukan di Desa Bengas Wetan, Majalengka.
Baca Juga: Kisah Surat Wiyoto, Melindungi Hidup Merak Hijau Demi Lestarikan Reog Ponorogo
Petani di Desa Bengas Wetan mengalami kesulitan untuk bertani. Sebab, tanah-tanah di sana banyak yang dialihfungsikan menjadi lahan untuk membangun pabrik dan kontrakan.
Melihat permasalahan ini, Pertamina bekerjasama dengan Institut Petanian Bogor (IPB) mengadakan pelatihan bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan yang tidak luas tetapi produktif.