Indonesia Masih di Posisi Kedua Terbanyak Hasilkan Sampah di Lautan

By Fathia Yasmine, Minggu, 27 Desember 2020 | 10:43 WIB
Ilustrasi pemandangan dasar laut yang dipenuhi sampah (Shutterstock)

Nationalgeographic.co.id – Pada 2018, Rich Horner seorang penyelam berkebangsaan Inggris, menceritakan kisah “menyeramkan” ketika menyelam di Manta Point, salah satu spot diving terkemuka di Nusa Penida, Bali.

Menurut kisah Horner kepada BBC News, Rabu (7/3/2018), titik penyelaman yang terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya tersebut dipenuhi sampah plastik.

Horner mengatakan, dirinya sempat terjebak di antara sampah-sampah plastik ketika sedang menyelam. Sampah-sampah berkumpul menjadi gumpalan yang menyerupai koloni ubur-ubur.

Kamera yang saat itu ia gunakan untuk mendokumentasikan pengalaman menyelamnya di Manta Point, merekam kejadian tersebut. Bukan keindahan biota laut yang ia dapat dari penyelaman hari itu, melainkan perasaan tidak percaya dan khawatir akan kelestarian laut.

Baca Juga: Berkat Arus Panas Pasifik, Manusia Purba Mulai Bermukim di Amerika

“Pengalaman tersebut tidak biasa, mengerikan,” ujar Horner kepada BBC News.

Video berdurasi kurang lebih satu menit tersebut kemudian diunggah oleh BBC News ke akun Instagram resminya. Dalam waktu singkat, video tersebut menjadi viral. Unggahan tersebut mengundang pertanyaan, dari mana datangnya sampah-sampah plastik yang terhanyut di lautan Indonesia tersebut?

Jika ditelisik dari lokasinya, Laut Bali merupakan titik pertemuan antara arus Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Sampah-sampah tersebut bisa jadi adalah limbah dari warga lokal Bali. Seperti diketahui, sebagai pulau yang jadi magnet turis, Bali sempat mengalami kesulitan pengolahan sampah.

Namun, tidak tertutup kemungkinan, sampah-sampah tersebut hanyut terbawa oleh arus Samudra Pasifik dari pulau dan benua lain.

“Plastik yang saya lihat sebagian besar memiliki label Indonesia, tetapi karena arusnya bisa datang dari mana saja di Indonesia, Filipina, Malaysia (atau) sekitarnya," kata Horner.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Kemungkinan Manusia Purba Melakukan Hibernasi

Terlepas dari perdebatan soal asal sampah-sampah plastik yang ditemukan Horner di Manta Point, situasi tersebut menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di darat dan sampah laut (marine debris) menjadi pekerjaan rumah yang mesti dibenahi.