Indonesia Masih di Posisi Kedua Terbanyak Hasilkan Sampah di Lautan

By Fathia Yasmine, Minggu, 27 Desember 2020 | 10:43 WIB
Ilustrasi pemandangan dasar laut yang dipenuhi sampah (Shutterstock)

Meski begitu, penanganan limbah sampah bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama. Contohnya seperti yang dilakukan  PT ASDP Indonesia Ferry.

Baca Juga: Untold Flores: Berbagi Cerita Tentang Makna Sebuah Perjalanan

Guna mendukung visi Indonesia Bersih Sampah 2025, PT ASDP Indonesia Ferry yang mengelola bisnis penyeberangan laut turut melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah lautan.

Di antaranya melalui pengelolaan limbah padat serta limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pemberian bantuan berupa kapal pengeruk sampah lautan di Maluku, manajemen limbah di dalam kapal ferry, serta penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk kegiatan operasional sehari-hari.

Sebagai langkah edukasi bagi penumpang dan pegawai, PT ASDP berkolaborasi dengan National Geographic Indonesia untuk memberikan edukasi seputar sampah dan sampah laut melalui kampanye Merajut Nusantara.

Pada periode 24-26 Desember 2020, ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan Tim National Geographic Indonesia akan menggelar acara berkonsep edutainment. Acara ini akan menghadirkan talk show dan stand up comedy di atas kapal yang berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni.

Baca Juga: Tiga Unsur Pembentuk Kampung Adat di Wilayah Wolotolo-Ende Lio

Talk show dan stand up comedy akan membahas dampak sampah laut terhadap kelestarian lingkungan hidup, keberlanjutan sumber daya laut, dan kesehatan masyarakat.

Tak hanya itu, penumpang akan diajak menukarkan sampah plastik dengan merchandise menarik. Selain itu, akan disiapkan instalasi pembuangan sampah khusus di dalam kapal maupun pelabuhan-pelabuhan milik PT ASDP.

Sampah-sampah yang terkumpul akan diolah menjadi barang-barang yang bermanfaat.